Salah satu ajaran dalam "ISLAM" adalah melarang atau mengharamkan dengan jelas praktik riba melalui ayat ayat Al Qur'an maupun Hadits hadits Rasulullah. Tetapi, kenyataanya kaum muslimin masih melakukan praktik riba, terutama dalam maslah "PERBANK KAN".
Riba adalah musibah yang besar, penyakit yang berbahaya, virus yang ganas dan pembunuhan yang sadis.
Seseorang yang melakukan praktik riba sesungguhnya sedang berlomba menuju kepada kekafiran dan lilitan kebutuhan. Ia juga akan jatuh ke jurang musibah yang dahsyat dan kesedihan yang tiada henti. Nah, diantara dampak riba yang sangat aneh dan berbahaya yaitu dari segi psikologis.
Mengenai dampak ini, setidaknya diungkap oleh Safrizal S.Pd.I, seorang mahasiswa IUA(international university of africa) di khartoum-sudan dalam penelitianya tentang dampak riba bagi psikologis .
Dalam menganalisis data, safrizal menggunakan metode analisis deskriptif eksploratif, suatu metode dengan menggambarkan permasalahan yang terjadi kemudian menjelaskan pengaruh yang di timbulkanya.
Dalam penelitian tersebut, safrizal mendapatkan hasil bahwa dampak riba adalah pada psikologi manusia dari segi kognitif, yaitu berpikir tidak sesuai fitrah, berpikir egois dan berpikir taklid pada hawa nafsu.
Sifat sombong, kikir, dan tamak. Dari segi perilaku akan menyebabkan boros serta pemerasan orang kaya terhadap orang miskin.
Dari segi persepsi, muncul pandang pandangan bahwa tujuan akhir dari hidup adalah memperoleh harta sebanyak banyaknya tanpa memperdulikan halal dan haram.
Dari segi rohani, ini adalah suatu tanda ketidak patuhan teradap Allah dan terjadinya penyimpangan dalam memahami agama.
Kemudian selain itu, didapatkan dari kenyataan sosoial yang ada, sistem riba menyebabkan dampak psikologis yang sangat buruk bagi masyarakat, memperlebar jurang pemisah antara sesama manusia, mempercepat proses pemelaratan, serta meningkatkan kesengsaraan hidup, baik secara individu, kelompok, negara maupun bangsa.
Sistem riba juga dapat berakibat negatif bagi orang banyak karena merusak moral, turunya wibawa dan harga diri.
Itulah penjelasan ilmiah di haramkanya riba.
0 komentar:
Posting Komentar