Benar apa yang Allah firmankan di awal al-Quran,
ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Itulah al-Kitab (a-Quran), yang tidak ada keraguan di dalamnya. Sebagai petunjuk bagi orang yanng bertaqwa. (QS. Al-Baqarah: 2).
Dalam ayat ini, al-Quran berposisi pada dua sisi,
Pertama, sumber petunjuk bagi orang yang baik, orang yang bertaqwa.
Kedua, menutup semua peluang munculnya hal yang meragukan di dalamnya. Sehingga apapun usaha manusia untuk meragukan al-Quran, tidak akan berhasil.
terkait firman Allah,
مَا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِنْ قَلْبَيْنِ فِي جَوْفِهِ
Allah tidak menjadikan dua hati dalam perut seorang laki-laki. (QS. Al-Ahzab: 4)
Yang menjadi pertanyaan, mengapa Allah menyatakan, “dalam perut seorang laki-laki”? dan tidak ‘dalam perut manusia’? apakah ayat ini hanya khusus laki-laki? Bukankah semua manusia hatinya hanya satu? Lalu mengapa hanya disebut laki-laki?
Ada sebuah kisah menarik tentang ayat ini. Semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya.
Dalam sebuah kuliah umum, sang dosen muslim menjelaskan keindahan bahasa al-Quran. Kalimat-kalimatnya yang jeli, fasih, sehingga mengandung cakupan makna yang luas. Bahkan andaikan ada satu kata dalam al-Quran, diganti dengan kata yang lain, tentu tidak akan menghasilkan cakupan makna dan tafsir yang benar.
Setelah menyebutkan beberapa contoh, ada seorang mahasiswa berpemikiran liberal berusaha membantah. Dia mulai menyampaikan pendapatnya,
“Ada satu kata dalam al-Quran yang menunjukkan kelemahan sisi bahasa al-Quran. Yaitu firman Allah,
ﻣَّﺎ ﺟَﻌَﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﺮَﺟُﻞٍ ﻣِّﻦ ﻗَﻠْﺒَﻴْﻦِ ﻓِﻲ ﺟَﻮْﻓِﻪِ
Allah tidak menjadikan dua hati dalam perut seorang laki-laki. (QS. Al-Ahzab: 4)
Mengapa di situ Allah mengatakan ‘rajul’ (seorang lelaki) dan tidak mengatakan ‘basyar’ (seorang manusia)? Yang namanya manusia, semuanya hanya memiliki satu hati. Baik dia lelaki maupun perempuan.
Seketika itu, suasana kelas terhentak tenang. Semua membenarkan apa yang disampaikan sang penanya. Menunggu apa yang akan dijawab oleh pak dosen.
Anda bisa lihat bagaimana jawaban Pak Dosen, yang menunjukkan kemukjizatan bahasa al-Quran. Namun, semacam ini tidak bisa dipahami semua orang. Hanya mereka yang berusaha merenungkan kandungan maknanya, yang bisa memahami kedalaman dan kejelian diksi dalam al-Quran.
Beliau mengatakan,
“Benar! Laki-laki adalah satu-satunya jenis manusia yang hanya memiliki 1 hati dalam perutnya. Dan tidak mungkin memiliki 2 hati dalam perutnya. Berbeda dengan wanita. Dia bisa memiliki dua hati dalam perutnya.”
“Siapa wanita itu?”
“Wanita hamil. Di dalam perutnya ada seorang janin yang juga memiliki satu hati. Sehingga dalam kondisi hamil, dia memiliki dua hati. Hatinya sendiri dan hati janinya, yang itu ada di dalam tubuhnya.”
Subhanallah…, Allah tidak meninggalkan satu ‘kata’ dalam al-Quran yang memberikan peluang para makhluk-Nya untuk menimbulkan keraguan darinya.
Maha Suci Dzt yang Maha Benar dan Maha Tahu.
Allahu a’lam
0 komentar:
Posting Komentar