Penulis Lukman Hakim Zuhdi
Jauh sebelum bermacam-macam obat jerawat modern beredar di pasar, Rasulullah SAW sudah memberikan solusinya yang tidak menimbulkan efek samping.
Bagi Anda yang gemar menghabiskan waktu di depan televisi, tentu tidak asing melihat iklan produk-produk pengilang jerawat –dari mulai bentuk pil, serbuk, gel, sabun sampai cream—yang mengandung antibiotik maupun tidak. Dalam waktu singkat, masing-masing perusahaan mempresentasikan kelebihan dan kehebatan hasil risetnya.
Mungkin tidak sedikit dari Anda yang terpengaruh dan ingin mencobanya. Namun, begitu Anda menggunakannya, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan iklan. Rasanya wajar bila Anda bersungut-sungut disertai beragam alasan untuk tidak lagi mempercayainya.
Penyebab Jerawat
Jerawat merupakan bagian kecil dari masalah yang terkadang mengurangi kepercayaan diri seseorang –terutama kaum muda—ketika tampil di ruang publik. Jerawat timbul akibat pori-pori kulit tersumbat, sehingga timbul beruntus-beruntus dan abses (kantong nanah) yang meradang dan terinfeksi. Dalam bahasa sederhana, jerawat merupakan bisul kecil-kecil berisi lemak.
Jerawat seringkali memburuk pada musim dingin dan membaik pada musim panas. Hal ini mungkin disebabkan oleh efek sinar matahari yang menguntungkan. Makanan hanya sedikit berpengaruh atau sama sekali tidak berpengaruh terhadap timbulnya jerawat. Meskipun beberapa penderita beranggapan bahwa mereka peka terhadap makanan tertentu, misalnya kacang atau makanan berminyak.
Jerawat paling sering menyerang usia remaja, walau sesungguhnya bisa terjadi pada semua usia dan jenis kelamin. Keadaan tersebut biasanya mulai timbul pada masa pubertas dan dapat berlanjut selama bertahun-tahun. Kemungkinan di antara penyebabnya perubahan hormonal yang merangsang kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak) di kulit. Perubahan hormonal jerawat2lainnya yang juga dapat memicu timbulnya jerawat terjadi pada masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, atau stres.
Selama masa pubertas, kelenjar sebasea menjadi lebih aktif dan menghasilkan minyak yang berlebihan. Minyak yang mengering, kulit yang mengelupas dan bakteri berkumpul dalam pori-pori kulit, lalu membentuk komedo. Komedo menyebabkan tersumbatnya aliran minyak dari selubung akar rambut (folikel) ke pori-pori. Kompres air hangat bisa melunakkan komedo, sehingga lebih mudah diangkat. Jika penyumbatannya parsial, maka akan timbul bintil hitam. Bila penyumbatannya total, maka akan timbul bintil putih.
Bakteri tumbuh di dalam pori-pori yang tersumbat dan menguraikan beberapa lemak di dalam minyak yang menyebabkan iritasi kulit. Jerawat merupakan bintil hitam dan bintil putih yang mengalami iritasi. Jika infeksi jerawat 1dan iritasi pada jerawat semakin memburuk, bisa terbentuk abses. Bila terdapat komedo, jerawat dan pustula (lepuhan berisi nanah) tanpa disertai abses, maka disebut jerawat supersifial. Andai jerawat yang meradang menyusup ke dalam jaringan kulit di bawahnya dan timbul kista berisi nanah yang bisa pecah dan berkembang menjadi abses yang lebih besar, maka disebut jerawat dalam.
Jerawat biasanya muncul di wajah dan bahu, meski tidak menutup kemungkinan dapat menyerang sampai ke batang tubuh, lengan dan tungkai. Pada jerawat dalam, infeksi bisa menyebar dan menyebabkan terbentuknya daerah peradangan yang lebih luas dan menonjol, kista yang berisi nanah dan abses yang kesemuanya bisa pecah dan meninggalkan jaringan parut. Adapun jerawat superfisial biasanya tidak meninggalkan jaringan parut. Menekan atau mencoba memecahkan bisa memperburuk jerawat superfisial, karena meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi, peradangan dan pembentukan jaringan parut.
Minyak Wangi Dzarirah
Bila Anda sudah jemu dan alergi terhadap berbagai macam obat jerawat modern yang tak kunjung meredam dan menghilangkan permasalahan jerawat Anda, cobalah mengikuti apa yang disarankan Rasulullah SAW. Adalah Ibnu As-Sunni yang memperoleh informasi dari beberapa istri nabi.
Istri-istri nabi bercerita, suatu hari Rasulullah SAW menemui mereka. Rasulullah kemudian melihat di antara dijari mereka tumbuh semacam jerawat. Rasulullah lantas bertanya, “Engkau punya minyak wangi dzarirah?.” Mereka menjawab punya. Rasulullah berkata, “Bubuhkan dijerawatmu itu seraya membaca doa, ‘Ya Allah yang mengecilkan yang besar dan membesarkan yang kecil, kecilkanlah jerawatku ini’.”
Hadits yang diakui oleh Adz-Dzahabi di atas dikeluarkan oleh Al-Hakim. Adz-Dzahabi mengatakan sanadnya shahih, meski Imam Bukhari dan Imam Muslim tidak mengeluarkannya. Sedangkan dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim diriwayatkan, Siti Aisyah menceritakan bahwa dirinya yang memegang minyak wangi dzarirah membubuhi minyak itu kepada Rasulullah. Peristiwa itu terjadi pada hajjatul wada’ (haji perpisahan) untuk melakukan tahallul (mencukur rambut) dan ihram.
Berdasarkan hadits tersebut, maka untuk mengobati jerawat yang hinggap pada bagian tubuh ialah dengan cara memberikan (mengoleskan) minyak wangi dzarirah. Rasulullah memang tidak menyebutkan bentuk jerawatnya secara spesifik. Namun, tidak sedikit orang yang meyakini bahwa minyak wangi dzarirah –insya Allah—dapat mencakup semua jenis penyakit jerawat.
Menurut Ibnu Qayyim Al-Jawziyah, jerawat atau dalam bahasa arab disebut batsrah adalah sejenis benjolan kecil yang terdiri dari semacam dzat panas yang tumbuh secara alami. Jerawat perlu ditunggu agar agak matang, baru dipecahkan dan dikeluarkan isinya. Minyak wangi dzarirah mengandung khasiat untuk melakukan proses itu. Ia bisa mematangkan dan mengeluarkan isi jerawat, di samping memberikan bau yang wangi. Selain itu, obat itu dapat mendinginkan panas jerawat.
Dzarirah sendiri sebenarnya obat India berupa wewangian yang dibentuk dari sari batang pohon dzarirah. Sifatnya yang panas dan kering berguna mengatasi jerawat, radang lambung, liver dan kekurangan cairan tubuh, bahkan dapat pula menguatkan jantung. Karena itu, tidak salah kiranya jika ilmuwan muslim dan para dokter ahli perlu meneliti kehebatan, khasiat dan kandungan minyak wangi dzarirah, seperti dianjurkan Rasulullah SAW.***
0 komentar:
Posting Komentar