Jika pada suatu malam yang cerah kita memandang langit, barangkali terucap kalimat: “Indah sekali malam ini.” Akan tetapi pernahkah terlintas di benak Anda bahwa malam itu sebenarnya bukan malam itu! “Lho, maksudnya gimana”? Ya, sesungguhnya pemandangan langit yang sedang kita nikmati pada malam itu bukanlah kondisi langit pada saat itu. Kenapa bisa demikian? Karena, cahaya benda-benda langit yang ditangkap oleh mata kita berasal dari jarak yang sangat jauh dan berbeda. Ada yang berasal dari bintang terdekat-berjarak 8 tahun cahaya-tapi ada juga yang berasal dari galaksi nun jauh berjarak 1 miliar tahun cahaya.
Cahaya memiliki kecepatan tertentu dan butuh waktu untuk menempuh jarak. Ambillah contoh sinar rembulan. Sinar rembulan yang kita lihat pada malam itu, sebenarnya membutuhkan waktu untuk menempuh jarak dari Bulan ke Bumi. Berapakah jarak Bulan-Bumi? Sekitar 350 ribu kilometer. Karena kecepatan cahaya sekitar 300.000 m per detik, maka cahaya bulan itu membutuhkan waktu lebih dari 1 detik untuk sampai ke Bumi. Artinya, ketika kita melihat rembulan, sebenarnya Bulan yang kita lihat itu bukanlah Bulan pada saat itu. Kenapa begitu? Ya, karena sinar Bulan yang sampai ke mata kita tersebut membutuhkan waktu menempuh jarak 350 ribu km, yaitu selama 1 detik. Maka, Bulan yang kita lihat tersebut itu pun sebenarnya adalah Bulan 1 detik yang lalu… Hal ini juga terjadi ketika kita melihat Matahari. Karena jarak Matahari-Bumi yang demikian jauhnya-sekitar 150 juta km-maka cahaya membutuhkan waktu 8 menit untuk sampai ke Bumi. Artinya, jika waktu itu kita melihat Matahari, maka Matahari yang kita lihat itu sebenarnya bukanlah Matahari pada saat itu, melainkan Matahari 8 menit yang lalu. Keanehan itu semkin besar kalau kita melihat benda-benda langit 8 tahun cahaya dari Bumi, misalnya. Maka, kalau kita melihat bintang itu, sebenarnya kita sedang menikmati pemandangan bintang 8 tahun yang lalu. Padahal benda-benda langit memiliki jarak yang beragam. Ada bintang yang berjarak 1 juta tahun cahaya. Ada juga yang berjarak 1 miliar tahun cahaya. Bahkan ada yang berjarak 10 miliar tahun cahaya. Artinya, cahaya-cahaya bintang tersebut telah melakukan perjalanan menempuh jarak yang jauh menuju Bumi sejak miliaran tahun yang lalu. Maka, langit yang kita lihat pada suatu malam itu sebenarnya adalah pemandangan yang ‘aneh’. Pada saat yang bersamaan kita telah melihat pemandangan sekarang, seribu tahun yang lalu, sejuta tahun yang lalu dan semiliar tahun yang lalu, kita sebenarnya tidak sedang menikmati alam semesta saat ini, melainkan langit sejak zaman dulu sampai sekarang!*** (sumber: Agus Mustofa dalam “Pesona di Sidratul Muntaha””)
0 komentar:
Posting Komentar