Dalam setiap hukum aturan, larangan dan perintah dalam Islam selalu ada penjabaran yang logis dan mutlak kebenarannya seperti juga selalu bisa dibuktikan dengan fakta Ilmiah yang kadang hanya bisa dibuktikan dengan teknologi modern yang kala itu belum ada di Jaman Nabi Muhammad SAW.
Tentu saja karena semua ilmu diturunkan dari Tuhan Semesta Alam, Allah SWT yang sudah menciptakan segalanya dan tentu mengetahui segala-galanya. Hal ini sudah diberitahukan pada kita sejak 1400 tahun yang lalu. Ilmuwan membuktikan jika Virus anjing itu sangat lembut dan kecil. Sebagaimana diketahui, semakin kecil ukuran mikroba, ia akan semakin efektif untuk menempel dan melekat pada dinding sebuah wadah.
Termasuk dengan haramnya babi, alkohol, dll. Serta najisnya air liur anjing juga ada penjelasan dan bukti ilmiahnya oleh karena itu bisa dilihat akan jarang sekali bahkan seharusnya umat Islam tidak memelihara anjing.
Meskipun bukan berarti umat Islam membenci anjing. Anjing adalah makhluk ciptaan Allah yang jika kita memberi makan kita akan mendapat pahala.. Tapi hanya tidak boleh berdekatan karena khawatir dengan air liurya. Sementara anjing adalah hewan yang selalu menjilat dan mejulurkan lidahnya, sehingga memelihara adalah hal yang hampir sangat tidak mungkin.
***
Dari Abu Hurairah Rhadyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda :
Apabila anjing menjilat wadah seseorang, maka keriklah (bekasnya) lalu basuhlah wadah itu tujuh kali. (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:”Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:” Cara mensucikan bejana (wadah) salah seorang di antara kalian jika dijilat anjing adalah dengan cara mencucinya sebanyak tujuh kali dan yang pertama dengan tanah.” (HR. Imam Muslim, 3/182)
Kenapa dijilat anjing harus dibasuh tujuh kali? Kenapa harus dengan tanah? Semua ada dan bisa dibuktikan secara ilmiah looooh ~
Fakta Ilmiah:
Para ilmuwan telah mengungkapkan fakta yang menakjubkan, yaitu adanya zat desinfektan pada tanah. Ketika para ilmuwan mempelajari susunan kandungan tanah, mereka menemukan bahwasanya tanah mengandung bahan (zat) yang jika dicampur dengan bakteri dan kuman, zat tersebut akan membunuh bakteri dan kuman tersebut dengan segera.
Air liur anjing dari jenis apapun berbahaya bagi manusia. Persatuan Dokter Kesehatan Anak di Munich-Jerman, mengungkapkan bahwa air liur anjing mengandung berbagai kuman penyebab penyakit. Bakteri tersebut dapat masuk dan menyerang organ dalam manusia melalui sistem terbuka.
Air liur anjing adalah tempat keluarnya keringat sehingga semua bakteri mengumpul di lidahnya.
Resiko tertular penyakit kian besar apabila terkena gigitan anjing.
Siapa yang menjadikan anjing –kecuali anjing penjaga ternak, atau anjing pemburu, atau anjing penjaga tanaman- niscaya berkuranglah satu qirath pahalanya setiap hari
Mengapa Harus Dibersihkan Dengan Tanah
Dan air liur anjing, membawa (mengandung) patogen bagi manusia, dan ia tidak dapat dimatikan kecuali dengan tanah. Subhaanallahu…!
Tanah, menurut ilmu kedokteran modern diketahui mengandung dua materi yang dapat membunuh kuman-kuman, yakni: tetracycline dan tetarolite. Dua unsur ini digunakan untuk proses pembasmian (sterilisasi) beberapa kuman.
Eksperimen dan beberapa hipotesa menjelaskan bahwa tanah merupakan unsur yang efektif dalam membunuh kuman. Anda juga bakal terkejut ketika mengetahui tanah kuburan orang yang meninggal karena sakit aneh dan keras, yang anda kira terdapat banyak kuman karena penyakitnya itu, ternyata para peneliti tidak menemukan bekas apapun dari kuman penyakit tersebut di dalam kandungan tanahnya.
Menurut Muhammad Kamil Abd Al Shamad, tanah mengandung unsur yang cukup kuat menghilangkan bibit-bibit penyakit dan kuman-kuman. Hal ini berdasarkan bahwa molekul-molekul yang terkandung di dalam tanah menyatu dengan kuman-kuman tersebut, sehingga mempermudah dalam proses sterilisasi kuman secara keseluruhan. Ini sebagaimana tanah juga mengandung materi-materi yang dapat mensterilkan bibit-bibit kuman tersebut.
Para dokter mengemukakan, kekuatan tanah dalam menghentikan reaksi air liur anjing dan virus-virus di dalamnya lebih besar karena perbedaan dalam daya tekan pada wilayah antara cairan (air liur anjing) dan tanah.
Dr. Al Isma’lawi Al-Muhajir mengatakan anjing dapat menularkan virus tocks characins, virus ini dapat mengakibatkan kaburnya penglihatan dan kebutaan pada manusia.
Penelitian Ir. Soekarno
Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki menjelaskan bahwa kajian ilmuan membuktikan bahawa, air liur anjing mengandung mikrobakteria sehingga jika objek yang terkena air liur anjing dicuci dengan sabun, maka tidak menjamin bersih dari mikrobakteria tersebut.
Untuk mematikan kuman tersebut, harus dengan cara ditaburi tanah atau debu yang dicampur dengan air. Cara ini terbukti berkesan berdasarkan kajian dan uni kaji makmal yang di masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam tidak ada.
Suatu ketika, bekas Presiden Repulik Indonesia, Soekarno, pernah mengatakan bahwa pada zaman sekarang kita tidak perlu lagi menyamak, atau membasuh tujuh kali yang diantaranya dicampur dengan debu apabila terkena najis kelas berat.
Cukup menggunakan sabun. Pendapatnya ditentang oleh para ulama Indonesia pada waktu itu. Para ulama tersebut meminta Presiden untuk melakukan eksperimen membuktikan mana yang lebih relevan; penggunaan sabun atau dengan debu. Maka dilakukanlah eksperimen dengan sampel dua benda yang telah dijilat oleh anjing. Satu di antara dicuci menggunakan sabun, dan yang satu lagi dibersihkan dengan debu.
Hasil dari pengamatan mikroskop didapati bahwa, benda yang dibasuh dengan menggunakan sabun masih terlihat kuman dari hasil jilatan anjing. Sebaliknya, benda yang dibersihkan dengan debu sangat bersih dan terbebas dari kuman.
Sisi Keajaiban
Tampak jelas bagi kita dari pembahasan hadits di atas bahwa Nabi yang mulia Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah mengisyaratkan kepada sebuah fakta ilmiah yang tidak terungkap kecuali pada abad kedua puluh.
Dan ini menunjukkan bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam, tidaklah berbicara melainkan dengan apa yang diajarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena di abad Ketujuh masehi, yaitu era di mana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hidup, tidak mungkin ada seseorang yang memiliki pengetahuan tentang fakta medis ini.
Wallahu alam..
0 komentar:
Posting Komentar