Latest News
Kamis, 23 Oktober 2014

KISAH AJAIB ASHABUL KAHFI

KISAH AJAIB ASHABUL KAHFI

Setiap umat islam pasti pernah membaca surat Al-Kahfi. Minimal, mereka pernah mendengar selentingan kisah Ashabul Kahfi. Tetapi tidak semua tahu kisah menarik Ashabul Kahfi secara luas dan mendalam. Dengan kekuasaan-Nya, Allah SWTmampu menidurkan sekelompok pemuda yang berlindung di sebuah gua selama 309 tahun. Pemuda itu ditemai seekor anjing yang selalu setia menemani mereka kemana saja dalam pelarianya.

Dinamakan Ashhabul Kahfi, karena mereka para pemuda yang berjumlah tujuh orang yang memiliki tujuan hidup saya saam. Mereka diberikan keteguhan iman oleh Allah SWT. sehingga mereka beriman dan mengenal Rabb mereka. Mereka mengingkari keyakinan yang dianut oleh masyarakat kala itu, dimana masyarakat kala itu menyembah berhala. Semakin banyak orang mengajak dan menekan untuk menyembah berhala, semakin kuat dan kokoh ke-imanan mereka kepada Allah SWT.

Kemudian Ashabul Kahfi memohon kepada Allah SWT, sekaligus menyatakan diri atas kesetiaan mereka kepada Allah SWT. QS Al-Kahfi (18:14), Allah SWT berfirman:’’ Ya Allah…tuhan  tuhan yang memiliki langit dan bumi, kami sekali-kali tidak akan menyeru Rabb selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang jauh’’. Doa ini menegaskan kepada pembaca betapa teguhnya Ashabul Kahfi di dalam mempertahankan iman dan ketakwaaanya.

Lebih lanjut lagi, Allah SWT:’’ Kaum kami ini telah mengambil sesembahan-sesembahan selain Dia. Mereka tidak mengajukan alasan yang terang (tentang keyakinan mereka?) Siapakah yng lebih dzalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?.[1]

Semakin hari semakin kuat tekanan dari orang-orang penyembah berhala kala itu. Ashabul Kahfi menyadari terhadap persoalan ini. Tidak ada alasan untuk menerima mereka. Ahirnya, mereka berusaha berpaling dari mereka dengan cara bersembunyi. Mereka berdoa kepada Allah SWT:’’Wahai Rabb kami, berilah kami rahmat dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.[2]

Allah SWT menuntun mereka kesebuah goa di kawasan Jordania. Di dalam Goa itu mereka menyelamatkan diri dari kejaran orang-orang penyembah berhala. Untuk ukuran tujuh orang, goa itu cukup luas dengan pintu menghadap ke utara sehingga sinar matahari tidak langsung masuk ke dalamnya. Ashabul Kahfi tidak pernah mensurve goa tersebut sebelum. Semua itu atas kehendak dan petunjuk Allah SWT. Di dalamnya, para pemuda itu ditidurkan oleh Allah SWT dalam waktu yang cukup lama. Tertapi, mereka merasakan hanya semalam saja. Selama dalam tidurnya, Allah SWT menjaga fisik mereka agar tidak rusak.

QS Al-Kahfi (18:18), Allah SWT berfirman:’’ Dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri. Dengan cara seperti inilah Allah SWT menjaga kondisi fisiknya Ashabul Kahfi agar tidak rusak di makan tanah dan juga dimakan ulat. Rosulullah SAW pernah mengatakan:’’ sesungguhnya Allah SWT mengharamkan bumi memakan jasad para Nabi’’. Para ulama berpendapat, yang diharamka bukan saja jasad para Nabi, para ulama (orang-orang sholih) juga dijaga oleh Allah SWT.

Ratusan tahun terlelap di dalam goa, tetapi mereka merasakan hanya semalam. Ini adalah ke-ajaiban dari Allah SWT bagi orang-orang yang ber-iman. Setelah mereka terbangun, mereka saling bertanya (yatasaalun) tentang apa yang tenggah terjadi padar mereka.

QS Al-Kahfi (18:19), Allah SWT berfirman seputar diskusi antara Ashabul Kahfi yang baru terbangun dari tidur panjangnya:’’Berkatalah salah seorang dari mereka:’’Sudah berapa lama kalian menetap (di sini)?’ Mereka menjawab: ‘Kita tinggal di sini sehari atau setengah hari.’ Yang lain berkata pula: ‘Rabb kalian lebih mengetahui berapa lamanya kalian berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kalian pergi ke kota membawa uang perakmu ini’.”




Di dalam kisah ini terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah yang nyata.

1-      Para pemuda yang tergabung dalam kisah Ashabul Kahfi berjumlah tujuh orang (ganjil). Semua anggota Ashabul Kahfi itu adalah para pemuda yang memiliki visi dan misi yang sama untuk menyelamatkan akidah dan keyakinan mereka. Di tenggah-tenggah orang yang menyembaha berhala, ternyata masih ada orang yang bertauhid kepada Allah SWT.

2-      Walaupun kisah menakjubkan, tetapi bukan yang paling ajaib. Cukup banyak ayat-ayat yang menakjubkan di dalam kitab suci Al-Quran, yang di dalamnya terdapat pelajaran berharga bagi umat Rosulullah SAW yang yakin dan membenarkan ajaran Al-Quran.

3-      Siapa saja yang berlindung kepada Allah SWT dengan sesungguhnya tanpa ragu sedikitpun. Niscaya Allah SWT akan memberikan perlindungan. Dengan kata, siapa yang ihlas menolong agama Allah SWT, Allah SWT akan memenuhi kebutuhan hamba-Nya. Barang siapa yang yakin dan percaya kepada-Nya, maka sesungguhnya Allah SWT tidak akan pernah mengingkari janji-Nya.

4-      Adanya anjuran transaksi (jual beli) dengan mengutus orang keperyaannya, tanpa harus melakukan sendiri. Sebagaimana keterangan QS Al-Kahfi (18:19)”Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota membawa uang perakmu ini.” (QS.Al-Kahfi (18:19)

5-      Memilih makanan yang disukai, tentu saja harus halal dan bergizi. Dengan catatan tidak berlebihlebihan alias (boros). Karena berlebihan itu tidak disukai Allah SWT, sebagaimana Allah SAWT jelaskan di dalam Al-Quran:’’makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. S esungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.sesunguhnya Allah itu tidak suka terhadap orang-orang yang berlebih-lebihan (QS Al-A’rof (7:31). Pernyataan Allah SWT terkait dengan perintah memilih makanan yang baik-baik, terdapat ayat Al-Quran yang artinya:’’ hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu.’’ (Al-Kahfi: (8:19).

6-      Wajib bagi setiap umat islam mengambil setiap tempat yang di diami untuk dijadikan tempat bersujud (masjid). Allah SWT berfirman:’’Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: ‘Sungguh kami tentu akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atas mereka’.” (Al-Kahfi(18:21). Dari perrjalanan yang panjang, kemudian bersembunyi dari kejaran orang-orang penyembah berhala, ahirnya Allah SWT mempertemukan dengan orang-orang baik. Usai dibangunkan dari tidur panjangnya, masyarakat sekitarnya menerimanya dengan baik dan membuatkan tempat ibadah. Ini menjadi bukti nyata, bahwa siapa yang sabar di dalam menghadapi kesulitan-kesulitan, serta tidak pernah putus asa, maka Allah SWT akan memberikan jalan keluar (kemudahan). Siapa yang benar-benar bertaqwa kepada Allah SWT, maka Allah SWT menjadikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapinya.QS-Al-Thalaq (65:2) Allah SWT berfirman:’’Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.[3]

7-      Ada yang menarik dalam kisah Ashabul Kahfi, yaitu terkait masalah Fatwa. Allah SWT melarang bertanya kepada orang yang tidak memahami agama (ahli fikih) tentang persoalan hukum-hukum Allah SWT. Syekh Abdul Fattah Rowah sering mengingatkan agar supaya bertanya terhadap orang yang mengerti agama. Allah SWT berfirman:’’ Dan bertanyalah pada ahli dzikir,jika kalian tidak mengetahui (QS.Al-Anbiya (21:7). Rosulullah SAW adalah tempat bertanya, kemudian sahabat, para tabiin, salafussolih, serta para ulama (Madahibul Arbaah). Kemampuan ulama’ sebagai pewaris para Nabi adalah tempat bertanya dan meminta fatwa. QS Al-Kahfi (18:22) yang artinya:’’Dan jangan pula bertanya mengenai mereka (para pemuda itu) kepada salah seorang di antara mereka itu.” (Al-Kahfi: (18:22)

Diahir jaman banyak sekali yang mengaku-ngaku ulama, tetapi pengetahuan serta ilmu agamanya sangtalah terbatas dan dangkal. Ciri khas seorang ulama sejati yaitu memiliki kedalaman ilmu dan spiritual, karena mereka adalah pewaris para utusan Allah SWT.  Mereka tidak sembarangan mengeluarkan fatwa, kecuali ada yang meminta. Mereka benar-mengerti masalah hukum yang terjadi dan bijka didalam memutuskan, serta selalu berpedoman pada Al-Quran dan sunnah Rosulullah SAW.

Cukup banyak orang yang sembrono, bahkan terkesan ngawur dalam membuat fatwa. Tidak sedikit

orang yang baru hafal beberapa hadis dan beberapa ayat suci Al-Quran berani membuat fatwa baru yang kadang bertentangan dengan Al-Quran dan sunnah Rosulullah SAW. Saat ini banyak fatwa-fatwa terkait dengan mengkafirkan sesama muslim, menyesatkan, dan menfonis ahli neraka.

Padahal mereka tahu betul, orang yang dikafirkan itu menjalankan sholat lima waktu, dan berjamah pula. Orang yang disesatkan itu juga puasa Ramadhan, haji, dan zakatnya tepat waktu. Mereka lupa pesan Rosulullah SAW yang artinya:’’Setiap muslim atas muslim itu haram darahnya, hartanya dan kehormatannya” (HR. Muslim). Ketika bulan Dzulhijjah, Nabi SAW bersabda:’’ asulullah bersabda:’’Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, dan kehormatan kalian haram atas kalian, sebagaimana keharaman hari kalian ini, di negeri kalian ini, dan di bulan kalian ini. Sungguh kalian pasti bertemu Rabb kalian, dan Dia menanyakan semua amal perbuatan kalian. maka sepeninggalku, janganlah kalian kembali kepada kesesatan, sebagian kalian membunuh yang lainnya (HR Bukhori).

Ada dua hadis yang sangat penting terakit dengan pengkafiran (takfir) terhadap seorang muslim. Rosulullah SAW bersabda:’’Siapa saja seseorang yang mengatakan kepada saudaranya, “hei kafir” maka julukan itu akan kembali kepada salah seorang dari keduanya. Jika orang yang dituduh itu benar, maka sesuai dengan apa  yang dituduhkan, tapi jika tidak, maka tuduhan itu akan kembali kepada yang melemparkannya.” (HR. Muslim).

Di dalam hadits yang lain Rosululloh  juga bersabda:’’Tidaklah seseorang menuduh orang lain dengan kefasikan atau kekafiran, kecuali akan kembali kepada si penuduh jika orang yang dijuluki itu tidak demikian keadaannya.” (HR.Muslim). Begitu juga sebaliknya, jika nyata-nyata melihat orang inkar terhadap Allah SWT dan Rosulullah SAW, harus berani mengatakan kalau mereka orang-orang kafir.

[1] . QS. Al-Kahfi(18:15)

[2] . QS Al-Kahfi: (18:10)

[3] . (Ath-Thalaq (65 :2)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: KISAH AJAIB ASHABUL KAHFI Rating: 5 Reviewed By: Muslimina