Masjid Nabawi |
Jika kita melihat tempat yang indah, maka sering mengatakan itulah `Surga Dunia`. Namun tahukah Anda bahwa hanya ada satu tempat di muka bumi ini yang layak disebut sebagai Surga di dunia.
Itulah Raudhah. Sebuah tempat di Masjid Nabawi di Madinah yang ditutupi oleh karpet warna hijau. Tempat itu terdapat di antara rumah Nabi Muhammad dan mimbar Nabawi.
Di sanalah jutaan manusia menumpahkan air mata. Berpasrah diri. Memohon ampun dan bermunajat kepada Allah Yang Maha Kuasa. Sebab, doa di `taman dari taman Surga` ini konon mustajab.
Tak hanya Raudhah. Masjid Nabawi juga masih menyimpan sejumlah fakta unik. Beberapa bagian terdapat ornamen-ornamen penuh makna. Namun sulit untuk dipecahkan. Berikut sembilan fakta unik Masjid Nabawi:
Listrik Pertama di Semenanjung Arab
Saat Ottoman memperkenalkan listrik di Semenanjung Arab, tempat pertama yang mendapat penerangan elektrik adalah Masjid Nabawi. Bahkan, instalasi listrik di masjid ini dipasang beberapa tahun sebelum istana penguasa Ottoman di Istanbul, Turki, memasang listrik.
Seluas dari Kota Tua
Luas Masjid Nabawi saat ini memiliki luas 100 kali dari bangunan awal. Itu artinya Masjid Nabawi saat ini mencakup hampir seluruh area kota tua Madinah.
Hal ini terbukti dari pemakaman Jannat Al-Baqi yang berada di pinggiran kota pada masa Nabi Muhammad. Namun tempat itu sekarang berbatasan dengan masjid.
Makam Kosong di Kamar Nabi
Ini sudah menjadi legenda dalam waktu yang lama bahwa ada `kuburan kosong` di sebelah makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab.
Adanya `kuburan kosong` ini telah dikonfirmasi kepada orang-orang yang pernah masuk untuk mengganti penutup pada tahun 1970-an. Mereka mencatat adanya ruang yang kosong.
Namun tidak bisa dipastikan apakah `makam kosong` itu untuk Nabi Isa yang akan turun ke bumi pada akhir zaman nanti –sebagaimana banyak diyakini–atau bukan. Ini masih menjadi perdebatan.
Dilalap Api
Sebagian besar bagian masjid tua, termasuk mimbar asli dari Nabi Muhammad, hancur dalam kebakaran yang melanda beberapa abad setelah Nabi wafat. Kebakaran itu sangat dahsyat, sehingga menyapu atap.
Bagian dinding ruangan Nabi pun runtuh, sehingga tempat peristirahatan Nabi itu terlihat untuk pertama kalinya dalam 600 tahun.
Sebelumnya Tanpa Kubah
Dalam rentang waktu 650 tahun, Masjid Nabawi tak memiliki kubah. Namun, pada tahun 1279, saat Dinasti Mamluk berkuasa, sebuah kubah dibangun. Kubah hijau yang sekarang kita lihat adalah kubah luar yang berada di atas makam Nabi.
Ada satu kubah lagi yang berada di dalam. Ukurannya lebih kecil yang tertera nama Nabi, Abu Bakar, dan Umar.
Kubah Ungu
Kubah Masjid Nabawi telah berubah-ubah warna. Dan renovasi telah dilakukan berulang-ulang sehingga mengubah bentuk dan warnanya. Terakhir dilakukan 150 tahun silam hingga kubah itu berwujud seeprti yang terlihat sekarang.
Sebelumnya, kubah ini pernah dicat warna putih. Namun, dalam jangka yang paling lama, kubah ini pernah dicat warna ungu, warna kesukaan orang-orang Arab dan Hijaz.
Tiga Mihrab
Kebanyakan masjid hanya punya satu mihrab atau tempat salat bagi imam. Namun Masjid Nabawi punya tiga mihrab. Mihrab terbaru adalah yang digunakan saat ini untuk imam memimpin salat.
Mihrab berikutnya disebut Suleymaniye atau Mihrab Ahnaf. Mihrab ini dibuat atas perintah Sultan Suleyman untuk Imam Hanafi memimpin salat.
Berikutnya adalah Mihrab Nabi. Mihrab ini dipakai Imam Maliki memimpin salat. Mihrab Nabi meliputi daerah di mana Nabi biasa memimpin salat.
Ruang Fatimah
Tersimpan barang-barang milik Nabi Muhammad. Barang-barang itu disimpan di ruangan Fatimah, namun kemudian digabung ke ruangan Nabi setelah proyek perluasan masjid.
Ketika Madinah dikepung selama Perang Dunia I, komandan Ottoman memiliki banyak artefak yang tak ternilai harganya. Artefak-artefak itu kemudian dievakuasi ke Istanbul dengan cara disembunyikan di dalam pakaian wanita dan anak-anak.
Benda-benda itu sekarang dapat dilihat di Istana Topkapi. Namun, beberapa item diduga masih tetap berada di ruangan itu, tetapi tidak terdokumentasi
Penuh Tanda Rahasia
Masjid Nabawi dihiasi dengan begitu banyak tanda-tanda halus dan rahasia. Masing-masing pilar, masing-masing kubah, setiap jendela, memiliki cerita dan menunjukkan lokasi peristiwa yang membawa makna sejarah dan spiritual.
Orang-orang yang membangun Masjid Nabawi menyadari bahwa tidak mungkin memasang tanda di mana-mana karena akan mengalihkan perhatian jamaah yang salat. Oleh sebab itu, mereka memasang tanda-tanda itu dengan cerdik, melalui perubahan kecil dalam desain objek sekitarnya.
0 komentar:
Posting Komentar