Jika katakanlah, usia kita di dunia ini 70 Tahun. Mari kita lihat perbandingannya dengan "Satu Hari" di yaumil mahsyar.
Berikut ini adalah persamaan matematikanya:
Se 50.000 tahun adalah 1 hari, maka untuk memperoleh perbandingan kita akan bagi 70 tahun dengan dengan 50.000 tahun. Hasilnya adalah 0.0014 hari atau sekitar 2 menit 1 detik.
Berikut persamaan matematikanya:
50.000 tahun = 1 hari
70 tahun = X hari
X (hari) = 70/50.000 = 0.0014 hari = 2,016 menit = 2 menit 1 detik
Catatan:
atau
Menururt perhitungan para Astronom dan Fisikawan, hidup manusia ternyata sangatlah singkat. Berdasarkan pendekatan kosmik menyimpulkan bahwa; Rata-rata manusia di bumi ini hanya hidup selama 0,15 detik kosmik.
Jika dihitung berdasarkan kalender waktu yang berlaku di bumi, maka kita hidup hanya berkisar 70 tahun. Karena 0,15 detik kosmik setara 70 tahun, karena 1 detik kosmik sama dengan 475 tahun.
Waktu kosmik itu sendiri adalah waktu yang menggambarkan umur alam semesta ini yang diperkirakan 15 milyar tahun. Karena itu para Astronom mendefinisikan umur kosmik, yaitu dengan cara mengandaikan umur alam semesta seakan-akan hanya 1 tahun, maka setiap detik kosmik adalah 475 tahun penanggalan kalender bumi.
Sedangkan berdasarkan pendekatan Dalam al-Quran, perbedaan waktu (waktu dunia dengan waktu akhirat) itu bisa dilihat dalam surat as-Sajadah ayat 5:
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”.
Jadi, dalam ayat tersebut disampaikan bahwa: perbandingan waktu dunia dengan waktu akhirat itu "satu hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia".
Sungguh, suatu waktu yang sangat lama dan berbeda sangat tajam, hingga wajarlah jika Allah swt bersumpah demi waktu.
Dan kalau kita bandingkan dengan umur kita hidup di dunia ini dengan waktu di akhirat, dan kita ambil nilai rata-rata usia hidup manusia pada saat ini (yaitu berkisar umur 60-an tahun), atau kita ambil contoh dari Rasulullah SAW yang hidup sampai usia 63 tahun, maka usia kita hidup di dunia ini hanya 1,5 jam waktu akhirat. Subhanallah….
Mari kita sama-sama belajar menghitung:
1.000 tahun di dunia = 1 hari di akhirat.
24 jam akhirat = 1.000 tahun dunia.
12 jam akhirat = 500 tahun dunia.
6 jam akhirat = 250 tahun dunia.
3 jam akhirat = 125 tahun dunia.
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun dunia.
Hasilnya, ternyata dunia yang sering kita banggakan selama ini, dimana di dalamnya kita berlomba-lomba untuk saling membunuh, menipu, mendhalimi, menyakiti, membohongi, korupsi, selingkuh, berzina, dll, ini hanya bernilai 1,5 jam saja di akhirat.
Selain itu, jika jangka waktu usia kita rata-rata 63 tahun dan waktu yang kita gunakan untuk tidur atau beristirahat adalah 8 jam sehari (sepertiga dari waktu sehari, 24 jam), maka waktu yang kita gunakan untuk tidur adalah 21 tahun. Jadi, kalau 63 tahun dikurangi waktu tidur 21 tahun, maka hidup kita ini hanya 42 tahun atau satu jam saja waktu akhirat.
Dan...
Kalaupun setiap hari kita menunaikan shalat wajib 5 waktu (seandainya setiap satu waktu untuk shalat itu 5 menit), maka:
5 x 5 = 25 menit.
Dalam 1 hari, kita menghadap kepada ALLAH (shalat) hanya 25 menit saja. Dalam 1 minggu berarti 175 menit. Dalam 1 bulan berarti 700 menit. Dan dalam setahun berarti sekitar 8400 menit (140 jam).
Jika kita mati umur 63 tahun, berapa menitkah waktu yang kita gunakan untuk menghadap (beribadah) kepada Allah swt?
Oke, mari kita belajar menghitung lagi...
ILUSTRASI:
63 tahun waktu hidup normal.
(Sekedar info, sholat kita yang diterima (syah) adalah saat kita sudah baligh. Usia baligh mungkin sekitar umur 13 tahun).
63 - 13 = 50 tahun.
Jadi,
50 tahun x 140 jam = 7000 jam.
7000 jam = 292 hari.
292 hari = 9 bulan.
Ini hanya perbandingan saja, menurut HITUNG-HITUNGAN LOGIKA Ilmu manusia..
Allah SWT lah yang Maha Mengetahui dan Maha segalanya.
Sekarang mari renungkanlah, jika saja usia kita jika mencapai 70 tahun di dunia ini,
maka keseluruhan hidup kita di dunia ini hanya berbanding dengan 2 menit 1 detik..
Atau mungkin besok ketika kita terbangun dari tidur
Sungguh tidak ada waktu untuk berkeluh kesah, bersantai-santai, menyia-nyiakan waktu, memikirkan dunia yg perbandingan waktunya sangat JAUH dengan penghitungan waktu alam kubur, padang mahsyar, dan neraka.
Hidup ini teramat singkat. Janganlah hal hal yang tidak penting untuk akhirat kita membuai kita, membuat kita terlupa bahwa kita diperintahkan hidup didunia untuk bertani amal. yg kelak akan di panen setelah jantung kita berhenti berdetak..
0 komentar:
Posting Komentar