Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U.
Peminat Sains Qur’an/Dosen Pasca Sarjana Magister Teknik Sipil UIR
Firman Allah SWT yang menginformasikan tentang terbit dan tenggelamnya matahari, dapat kita lihat dalam Al-Qur’an (Tafsir Rahmat oleh H. Oemar Bakry):
“Tidakkah kamu memperhatikan orang (Namrudz Raja Babilonia) yang membantah Ibrahim tentang Tuhannya, (ada-Nya, ketunggalan-Nya dan sebagainya). (Ia berani membantah) karena Allah telah memberinya kekuasaan. Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku. Dialah yang menghidupkan aku dan mematikan-ku”. Lantas ia menjawab, “Akulah yang menghidupkan dan mematikan”. Ibrahim menjawab, “Allah menerbitkan matahari dari Timur, coba kamu terbitkan dari Barat!” Lalu bungkamlah orang-orang kafir itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kaum yang aniaya. (QS. Al-Baqarah [2]: 258)
Allah berfirman, menerangkan perjalanan Nabi Dzulkarnain menuju tempat terbitnya matahari: “Hingga apabila telah sampai ke tempat matahari terbit (sebelah timur), ia mendapatkan matahari itu menyinari segolongan umat yang kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu. Demikianlah sesungguhnya ilmu kami meliputi segala apa yang ada padanya”. (QS.Al-Kahfi [18]: 90-91).
Berdasarkan berbagai pengetahuan, petunjuk, dan bukti ilmiah, oleh Syaikh Hamdi bin Hamzah dalam buku “Munculnya Ya’juj Ma’juj di Asia, berkeyakinan bahwa yang dimaksud “tempat matahari terbit” adalah pulau (atau kepulauan) yang berada di tengah-tengah Lautan Pasifik di jajaran khatulistiwa. Tempat itu sekarang dikenal dengan Republik Kiribati.
Kiribati yang terletak di tengah Lautan Pasifik, antara 173 dan 177 derajat Garis Lintang Timur. Luasnya dari utara ke selatan mencapai 800 kilometer persegi. Sedang luasannya dari timur ke barat mencapai 3.218 kilometer persegi. Kiribati berada pada bentangan khatulistiwa dan berdekatan dengan Garis Waktu Internasional (International Date Line). Republik ini terdiri dari tiga kepulauan utama, yaitu Kepulauan Gilberts, Kepulauan Phonix, dan Kepulauan International Line atau Kepulauan Caroline.
Pengertian terbit dan tenggelamnya matahari, menurut ilmu Kosmografi (Falak) Modern, sebagai berikut: “Terbit matahari”, thulu’usy syams (terbitnya matahari) diartikan waktu singkat di mana matahari berada persis di atas puncak permukaan ufuk laut. Sedangkan “Tenggelamnya matahari”, ghurubusy syams diartikan sebagai waktu singkat di mana matahari bersembunyi di balik permukaan ufuk laut. Fenomene ini menimbulkan tambahan dua menit sepanjang hari di daerah-daerah yang dekat dengan khatulistiwa. Sedangkan di daerah yang terletak di puncak tertinggi yang terletak di Garis Khatulistiwa, matahari akan terbit dan terbenam lebih lambat.
Kesesuaian ketentuan Al-Qur’an itu akan tampak jelas setelah mengetahui kondisi geografis dan topografis Kiribati dan kepulauan di sekitarnya yang terletak di tengah-tengah Lautan Pasifik di bentangan khatulistiwa itu. Sebagai daerah daratan yang landai, tidak berbukit, tidak bergunung, dan juga bukan daratan tinggi, sehingga tidak ada yang menghalangi pandangan mata ke matahari. Daratan di kepulauan itu dikelilingi luatan luas yang berjarak ribuan mil dengan daratan lainnya. Seluruh daratan di kepulauan itu paling tinggi mencapai 8 meter di atas permukaan laut, kecuali Pulau Banaba, dengan luas keseluruhan 5.180.000 kilometer persegi.
Kondisi alam semacam itu di kepulauan Kiribati tidak ditemukan di seluruh tempat di muka bumi dan menjadi kekhususan tersendiri. Oleh karena itu, sangat tepat bila Al-Qur’an menyebut sebagai “tempat matahari terbit”.
Kepulauan Kiribati terletak di atas Garis Khatulistiwa. Letak ini membuatnya stabil dan tidak mengalami perubahan waktu terbit matahari untuk selamanya. Di sana matahari terbit sekitar jam 6.30 dan terbenam sekitar 18.30, setiap hari. Hal ini menjadi kekhususan Kepulauan Kiribati sehingga menjadi sebagai pijakan penentuan waktu internasional. Bertolak dari hal tersebut, bertambah pula tingkat keyakinan mengenai kemungkinan tempat itu sebagai “tempat matahari terbit”, sebagaimana yang disebut dalam Al-Qur’an.
Disisi lain. Para ahli sepakat untuk menentukan beberapa teori, konsep, dan landasan mengenai pembagian bola dunia dalam beberapa garis panjang dan lebar, sekaligus penentuan Garis Waktu Internasional (The International Date Line).
Garis waktu tersebut merupakan garis satu-satunya di muka bumi jika dilewati seseorang yang melakukan perjalanan menuju barat, maka dia akan mendapati hari sebelumnya, atau jika dia melewati dari barat ke timur, dia akan kehilangan satu hari. Kepulauan Kiribati memiliki jarak terdekat dengan garis itu. Pantaslah jika Kepulauan Kiribati disebut sebagai “tempat matahari terbit”, tambahan bukti sebagaimana yang disebut dalam Al-Qur’an.
Konon Kiribati menjadi tempat pertemuan internasional pada Milenium III yang dihadiri oleh sekumpulan ilmuan dan turis internasional. Hal ini dilakukan untuk mengamati proses awal matahari terbit yang dilakukan setiap hari di kala pagi dan sore hari. Hal ini merupakan bukti lain bahwa Kepulauan Kiribati benar merupakan “tempat matahari terbit” yang pernah dikunjungi Nabi Dzulkarnain.
Peminat Sains Qur’an/Dosen Pasca Sarjana Magister Teknik Sipil UIR
Firman Allah SWT yang menginformasikan tentang terbit dan tenggelamnya matahari, dapat kita lihat dalam Al-Qur’an (Tafsir Rahmat oleh H. Oemar Bakry):
“Tidakkah kamu memperhatikan orang (Namrudz Raja Babilonia) yang membantah Ibrahim tentang Tuhannya, (ada-Nya, ketunggalan-Nya dan sebagainya). (Ia berani membantah) karena Allah telah memberinya kekuasaan. Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku. Dialah yang menghidupkan aku dan mematikan-ku”. Lantas ia menjawab, “Akulah yang menghidupkan dan mematikan”. Ibrahim menjawab, “Allah menerbitkan matahari dari Timur, coba kamu terbitkan dari Barat!” Lalu bungkamlah orang-orang kafir itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kaum yang aniaya. (QS. Al-Baqarah [2]: 258)
Allah berfirman, menerangkan perjalanan Nabi Dzulkarnain menuju tempat terbitnya matahari: “Hingga apabila telah sampai ke tempat matahari terbit (sebelah timur), ia mendapatkan matahari itu menyinari segolongan umat yang kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu. Demikianlah sesungguhnya ilmu kami meliputi segala apa yang ada padanya”. (QS.Al-Kahfi [18]: 90-91).
Berdasarkan berbagai pengetahuan, petunjuk, dan bukti ilmiah, oleh Syaikh Hamdi bin Hamzah dalam buku “Munculnya Ya’juj Ma’juj di Asia, berkeyakinan bahwa yang dimaksud “tempat matahari terbit” adalah pulau (atau kepulauan) yang berada di tengah-tengah Lautan Pasifik di jajaran khatulistiwa. Tempat itu sekarang dikenal dengan Republik Kiribati.
Kiribati yang terletak di tengah Lautan Pasifik, antara 173 dan 177 derajat Garis Lintang Timur. Luasnya dari utara ke selatan mencapai 800 kilometer persegi. Sedang luasannya dari timur ke barat mencapai 3.218 kilometer persegi. Kiribati berada pada bentangan khatulistiwa dan berdekatan dengan Garis Waktu Internasional (International Date Line). Republik ini terdiri dari tiga kepulauan utama, yaitu Kepulauan Gilberts, Kepulauan Phonix, dan Kepulauan International Line atau Kepulauan Caroline.
Pengertian terbit dan tenggelamnya matahari, menurut ilmu Kosmografi (Falak) Modern, sebagai berikut: “Terbit matahari”, thulu’usy syams (terbitnya matahari) diartikan waktu singkat di mana matahari berada persis di atas puncak permukaan ufuk laut. Sedangkan “Tenggelamnya matahari”, ghurubusy syams diartikan sebagai waktu singkat di mana matahari bersembunyi di balik permukaan ufuk laut. Fenomene ini menimbulkan tambahan dua menit sepanjang hari di daerah-daerah yang dekat dengan khatulistiwa. Sedangkan di daerah yang terletak di puncak tertinggi yang terletak di Garis Khatulistiwa, matahari akan terbit dan terbenam lebih lambat.
Kesesuaian ketentuan Al-Qur’an itu akan tampak jelas setelah mengetahui kondisi geografis dan topografis Kiribati dan kepulauan di sekitarnya yang terletak di tengah-tengah Lautan Pasifik di bentangan khatulistiwa itu. Sebagai daerah daratan yang landai, tidak berbukit, tidak bergunung, dan juga bukan daratan tinggi, sehingga tidak ada yang menghalangi pandangan mata ke matahari. Daratan di kepulauan itu dikelilingi luatan luas yang berjarak ribuan mil dengan daratan lainnya. Seluruh daratan di kepulauan itu paling tinggi mencapai 8 meter di atas permukaan laut, kecuali Pulau Banaba, dengan luas keseluruhan 5.180.000 kilometer persegi.
Kondisi alam semacam itu di kepulauan Kiribati tidak ditemukan di seluruh tempat di muka bumi dan menjadi kekhususan tersendiri. Oleh karena itu, sangat tepat bila Al-Qur’an menyebut sebagai “tempat matahari terbit”.
Kepulauan Kiribati terletak di atas Garis Khatulistiwa. Letak ini membuatnya stabil dan tidak mengalami perubahan waktu terbit matahari untuk selamanya. Di sana matahari terbit sekitar jam 6.30 dan terbenam sekitar 18.30, setiap hari. Hal ini menjadi kekhususan Kepulauan Kiribati sehingga menjadi sebagai pijakan penentuan waktu internasional. Bertolak dari hal tersebut, bertambah pula tingkat keyakinan mengenai kemungkinan tempat itu sebagai “tempat matahari terbit”, sebagaimana yang disebut dalam Al-Qur’an.
Disisi lain. Para ahli sepakat untuk menentukan beberapa teori, konsep, dan landasan mengenai pembagian bola dunia dalam beberapa garis panjang dan lebar, sekaligus penentuan Garis Waktu Internasional (The International Date Line).
Garis waktu tersebut merupakan garis satu-satunya di muka bumi jika dilewati seseorang yang melakukan perjalanan menuju barat, maka dia akan mendapati hari sebelumnya, atau jika dia melewati dari barat ke timur, dia akan kehilangan satu hari. Kepulauan Kiribati memiliki jarak terdekat dengan garis itu. Pantaslah jika Kepulauan Kiribati disebut sebagai “tempat matahari terbit”, tambahan bukti sebagaimana yang disebut dalam Al-Qur’an.
Konon Kiribati menjadi tempat pertemuan internasional pada Milenium III yang dihadiri oleh sekumpulan ilmuan dan turis internasional. Hal ini dilakukan untuk mengamati proses awal matahari terbit yang dilakukan setiap hari di kala pagi dan sore hari. Hal ini merupakan bukti lain bahwa Kepulauan Kiribati benar merupakan “tempat matahari terbit” yang pernah dikunjungi Nabi Dzulkarnain.
0 komentar:
Posting Komentar