Jerboa termasuk hewan pengerat. Bentuk tubuhnya mirip tikus dan hamster. Jerboa terdiri dari beberapa jenis. Ada yang disebut jerboa kerdil ekor tebal, jerboa berjari empat, jerboa gobi, dan sebagainya. Jerboa-jerboa itu hidup di gurun-gurun pasir di Asia dan Afrika.
Salah satu jenis jerboa yang unik adalah Euchoreutes naso alias jerboa kuping panjang. Telinganya memang panjaaang. Panjang kepala sampai tubuhnya 7 cm hingga 9 cm. Nah, panjang telinganya 1/3 dari tubuhnya. Itu seperti kalau manusia punya telinga sepanjang 1 meter! Telinga jerboa disebut sebagai telinga mamalia terbesar jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.
Telinga panjang jerboa berguna untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Jerboa kuping panjang kan tinggal di gurun-gurun pasir di Ciba dan Mongolia, misalnya di gurun Gobi. Meski tinggal di gurun, jerboa tidak terlalu kuat menahan panas.
Telinga jerboa juga berfungsi untuk menangkap mangsa. Mangsa kesukaan jerboa adalah serangga. Denga pendengarannya yang tajam, ia mencari lokasi si serangga. Setelah tahu lokasinya, jerboa melompat cepat ke udara. Hap, serangga pun tertangkap.
Semua jenis jerboa terkenal suka melompat. Begitu juga jerboa kuping panjang. Ia melompat dengan kaki belakangnya yang panjang. Lompatannya mirip kangguru. Hop, hop! Satu kali lompatannya bisa berkali-kali panjang tubuhnya. Jadi, jauuuh, deh.
Untuk mendukung lompatannya, jerboa punya telapak kaki berbulu kaku. Bulu di telapak kakinya itu berfungsi sebagai bantalan. Jadi, jerboa lebih mantap saat melompat di permukaan pasir yang tidak kokoh.
Para peneliti sulit meneliti jerboa kuping panjang. Soalnya, jerboa kuping panjang terancam punah. Hal itu karena habitatnya mulai hilang karena ulah manusia. Hewan ini juga semakin sulit diteliti karena aktif di malam hari. Di siang hari, ia bersembunyi di lubang yang digali sendiri di bawah pasir.
0 komentar:
Posting Komentar