Ada banyak sekali pendapat mengenai dimana letak gua Ashabul Kahfi berada. Pendapat yang populer adalah lokasi gua tersebut berada di daerah Turki dan Jordania. Selain kedua negara itu masih ada beberapa tempat lagi yang diperkirakan sebagai lokasi gua Ashabul Kahfi, yaitu di Abu Qasiyyun Syiria, Saudi Arabia dan Spanyol. Ternyata di daerah Turki ada beberapa gua yang dianggap sebagai gua Ashabul Kahfi, yang terkenal adalah di daerah Tarsus dan Ephesus, sedangkan di Jordania terdapat di Abu Alanda, Amman.
Pendapat pertama yang mengatakan bahwa lokasi gua itu berada di Ephesus adalah pendapat dari beberapa ahli sejarah terkemuka seperti Gibbon yang mengutib dari pendeta Syria bernama James dari Saruc (lahir 452 M).
Pendapat kedua yang mengatakan bahwa lokasi mereka terletak di daerah Tarsus berasal dari beberapa sejarawan muslim. Diantara mereka yang memegang pendapat ini adalah ahli tafsir Al Quran terkemuka yaitu Ath-Thabari yang mengatakan bahwa nama gunung tempat gua tersebut berada adalah “Bencilus” dalam kitabnya yang berjudul “Tarikh Al Umam, dan menambahkan bahwa gunung ini terletak di Tarsus. Selain itu, ahli Tafsir Al Quran yang lain bernama Muhammad Amin menyatakan bahwa nama gunung tersebut adalah “Pencilus” dan berada di Tarsus. Fakhruddin Ar-Razi seorang ulama Al Quran terkenal lainnya, menjelaskan dalam karyanya bahwa “meskipun tempat ini disebut Ephesus, tujuan dasarnya di sini adalah untuk mengatakan Tarsus, karena Ephesus hanyalah nama lain dari Tarsus”. Sebagai tambahan, dalam Tafsir Qadi Al Baidhawi dan An-Nasafi, dalam Tafsir Al Jalalain dan At-Tibyan, dalam komentar dari Elmali dan O. Nasuhi Bilman, dan banyak ulama lainnya, tempat ini ditunjuk sebagai “Tarsus”.
Pendapat yang ketiga adalah yang mengatakan lokasi tersebut ada di Abu Alanda Jordania. Pendapat ini salah satunya adalah dari kru Jejak Rasul, yaitu sebuah tim khusus dari negeri Malaysia yang melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang dahulunya pernah menjadi tempat atau lokasi sejarah Nabi-Nabi dan Rasul. Dia adalah Muhamad Hazimin bin Sulaiman yang menceritakan tentang kisah perjalanannya ke beberapa lokasi gua Ashabul Kahfi baik di Turki, Syiria maupun di Jordania dan menganggap bahwa gua di Abu Alanda adalah yang paling sesuai dengan ciri-ciri yang dijelaskan di dalam Al Qur’an.
Berikut ini adalah pemaparannya dan bukti-bukti arkeologis yang ditemukan di sana.
1. Lokasi Gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda, Jordan terdapat sebuah lubang dari atas gua yang memasuki cahaya ketika matahari terbit dan ketika terbenam matahari berada dari arah pintu gua sesuai dengan ayat 17 di atas.
2. Di atas Gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda terdapat rumah ibadat yang telah lama dibangun, hal ini sesuai dengan ayat 21 di atas. Rumah ibadat yang dimaksudkan adalah rumah ibadat penganut Nasrani. Ketika zaman kerajaan Umaiyah, rumah ibadat tersebut telah dijadikan masjid.
3. Bentuk gua yang terdapat di Abu Alanda adalah luas dan lapang serta tidak dalam seperti yang dikatakan di ayat 17 di atas.
4. Terdapat tulisan pada lengkungan pintu di dinding sebelah Timur yang menyatakan 'Masjid diperbaharui pada tahun 117 Hijriah yang merujuk kepada zaman Hisham bin Abdul Malik bin Marwan. Ini membuktikan bahawa ketika zaman kerajaan Umaiyah mereka sudah memperharui masjid yang sebelum itu menjadi rumah ibadat umat Nasrani. Kesan yang boleh dilihat ialah petunjuk arah kiblat yang terdapat di atas gua tersebut.
5. Tulisan khat Kufi turut ditemui yang mengisyaratkan bahawa masjid kedua di Ashabul Kahfi diperbaharui pada zaman Khomarumiah bin Ahmad Tholun dari kerajaan Abasiah. Masjid kedua yang dimaksudkan ialah masjid yang dibangun berhadapan dengan gua Ashabul Kahfi setelah masjid pertama diwujudkan di atas gua ketika zaman Umaiyah.
6. Nawawis di dalam gua. Nawawis di dalam Mu'jam Wasit berarti adalah kuburan orang Nasrani yang diletakkan mayat di dalamnya. Pada Nawawis tersebut terdapat bintang segi delapan yang membuktikan tanda zaman kerajaan Romawi Timur pada zaman ke-3 Masehi. Menjadi adat pada ketika itu, mayat-mayat Nasrani akan dikuburkan di dalam bekas batu. Ini tidak mustahil bahawa mereka yang telah menguruskan mayat pemuda tersebut telah menguburkan mereka dengan cara dan adat mereka pada ketika itu.
7. Penemuan tembikar, uang tembaga dan perak, lampu dari berbagai zaman (Umaiyah, Abasiah, Turki Utsmaniyyah) di dalam gua tersebut dan sekitarnya. Ini berarti bahwa tempat itu telah dijaga oleh berbagai zaman.
8. Al-Waqidi di dalam kitabnya Futuhat Sham telah menulis bahawa beliau bersama yang lain telah berhenti di Ain Ma' berdekatan dengan gua Ashabul Kahfi. Mereka berhenti di Ain Ma' tersebut lalu berwudlu, sholat dan tidur disana sebelum meneruskan perjalanan keesokkan harinya ke tanah Palestina. Ain Ma' terletak 70 meter dari gua Ashabul Kahfi.
9. Pokok zaitun berusia ratusan tahun tumbuh berhadapan gua. Pokok tersebut telah mati dan kesan batang pokok zaitun yang berusia ratusan tahun itu kini ditempatkan di dalam museum mini di dalam gua.
10. Penemuan tulang di dalam Nawawis. Dikatakan bahwa tulang-tulang tersebut adalah kepunyaan pemuda-pemuda tersebut.
Semua orang di atas memegang teguh pendapat-pendapat mereka, sedangkan kebenarannya tidak dapat kita ketahui secara pasti karena kebanyakan kisah tersebut berasal dari orang-orang Nasrani. Kita serahkan saja permasalahan ini kepada Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tampak maupun yang tersembunyi di masa lalu maupun masa-masa yang akan datang. Wallahua’lam.
Selamat Datang di FIFAPOKER arena permainan kartu bandar poker domino ceme keliling dan qiuqiu terbaik dan terbesar di indonesia.
BalasHapusbanyak penawaran promo lainnya.. dan silahkan add pin bbm kami :7B3130BF ya Bos..