“Ketika kita berhasil menghilangkan penghalang yang sebenarnya kita buat sendiri ,yang sesungguhnya hanyalah ilusi.Keinginan untuk menjadi hafizh Al qur’an pun menjadi kenyataan.”
Namanya adalah dr.Abdullah Mulhim,tentang awal perjalanan unik dalam menghafalkan Al qur’an ia mengisahkan ,”sebenarnya ,aku sudah mulai menghafalkan Al’quran sejak kanak-kanak ,dengan bantuan ayahku di sebuah halaqah tahfizh.Aku berhasil menghafalkan surah Al ikhlas dan adh Dhuha.Setelah itu kemampuanku menghafal tiba-tiba menurun.Pada masa remaja semangat itu muncul kembali hingga aku berhasil meghafal 5 juz terakhir.Bahkan,aku sempat ikut musabaqah (lomba) dan meraih nilai istimewa.Namun,setelah itu terpikir olehku bahwa aku tidak akan mampu meneruskan hafalan.Aku merasa tidak lagi memiliki kemampuan untuk menambah hafalanku.Begitulah tahun demi tahun hal itu berlalu sampai aku lulus di Fakultas Kedokteran tanpa bisa menambah hafalan kecuali hanya satu Juz.
Dr.Mulhim melanjutkan ceritanya ,”kemudian Allah menakdirkanku berangkat ke Amerika.Disana aku di takdirkan menunaikan shalat dengan bermakmum di belakang seorang dokter spesialis bedah ,dr.Raghib as-Sirjani,yang ternyata seorang seorang hafizh al qur’an.Aku betul-betul menikmati shalat berjamaah di belakang beliau ,yang belumpernah aku rasakan sebelumnya.Aku sangat kagum terhadap beliau,seorang dokter spesialis tetapi paham al qur’an.”
“akupun memberanikan diri untuk bertanya kepada beliau,’Bagaimana tuan meluangkan waktu untuk menghafal ,sedangkan tuan adalah seorang dokter bedah dengan kesibukan penuh .waktu yang tuan miliki ?Aku sebenarnya memiliki waktu yang jauh lebih banyak daripada tuan.Akupun sebenarnya bermimpi untuk bisa menjadi hafizh Al-qur’an.Namun sampai sekarang aku belum bisa mewujudkanya?’”
“dengan ringanya beliau memberikan jawaban ‘ apa dan siapa yang menghalangi dirimu untuk menghafal ? Cobalah hilangkan penghalang yang sebenarnya hanya ilusi dan kejiwaan itu ,yang Anda buat sendiri.Percayalah padaku bahwa Anda pasti bisa menghafal Al-Qur’an! ’
Pengalaman pribadi ini pun ia tulis dalam sebuah buku tentang motivasi untuk menghafalkan al qur’an.Judulnya adalah wujudkan mimpimu dalam menghafalkan al qur’an.
Hikmah :
Kita sering mengatakan bahwa kita sibuk,namun sebenarnya kitalah yang membawa diri kita untuk terbawa dalam kesibukan duniawi yang tidak ada henti-hentinya,seberapa sering kita meluangkan waktu untuk membaca al qur’an ,mentadabburi isinya atau bahkan meghafalkanya ? adakah kita merasa rugi ketika dalam sehari kita tidak membaca al qur’an ,hendaknya sebagai seorang muslim kita senantiasa dekat dengan al qur’an apapun profesi dan kesibukan kita.
0 komentar:
Posting Komentar