“Ustadz, bisakah gaji saya berubah?” tanya seorang guru TK kepada ustadz Yusuf Mansur.
“Memang gaji sekarang berapa?”
“150 ribu, ustadz” jawaban itu sempat mengagetkan ustadz Yusuf Mansur. Bagaimana tidak, TK tersebut bukanlah TK di luar Jawa, tetapi di Jakarta. Meskipun saat itu tahun 2006, belum krisis moneter, gaji 150 ribu dianggap ustadz Yusuf Mansur sangat kecil dibandingkan dengan tugas berat guru TK untuk menanamkan karakter pada anak.
“Insya Allah pasti bisa,” demikian kira-kira beliau menjawab. “Inginnya gaji berapa?”
“Tolong didoain gaji saya jadi 500 ribu, Ustadz”
“Tanggung banget”
“Iya ustadz, gaji kepala TK saja saat ini 450 ribu”
“Apa yang bisa anda lakukan agar Allah mengabulkan doa anda?” tanya ustadz Yusuf Mansur.
“Siap ustadz, selama dua bulan berturut-turut insya Allah saya akan melakukan apa yang ustadz sampaikan. Saya akan berusaha shalat tahajud selama dua bulan berturut-turut”
“Wah, kalau cuma tahajud, itu baru separuh. Sandal kalau cuma satu belum bisa dipakai”
“Iya, Ustadz. Yang kedua saya akan sedekah”
Ustadz Yusuf Mansur kagum dengan muslimah di depannya ini. Meskipun gajinya hanya 150 ribu, ia akan bersedekah. Dan hebatnya lagi, ia akan menyedekahkan seluruh gajinya.
“Insya Allah saya akan menyedekahkan seluruh gaji saya tersebut selama dua bulan berturut-turut,” lanjut guru TK tersebut.
Masya Allah…
“Bismillah, mudah-mudahan terkabul” tegas Ustadz Yusuf Mansur.
Selama dua bulan, Ustadz Yusuf Mansur tidak bertemu dengannya. Memasuki bulan ketiga, guru TK tersebut datang.
“Ustadz, doa saya tidak terkabul”
“Bagaimana bisa? Enggak mungkin nggak terkabul”
“Nyatanya begitu Ustadz. Mungkin yang saya minta kekecilan?”
“Kekecilan?”
“Iya Ustadz. Saya meminta 500 ribu, ternyata Allah memberikan tambahan penghasilan kepada saya tiga juta”
“Kok bisa, jadi berapa gaji sekarang?”
“Gaji saya tetap 150 ribu, tapi Allah memberikan jodoh kepada saya. Saya menikah, dan suami saya gajinya tiga juta”
Masya Allah…
Ustadz Yusuf Mansur ingat, waktu guru TK itu datang. Ia memang punya keinginan gajinya naik menjadi 500 ribu. Caranya, dengan menjadi kepala TK. Namun Allah memberinya anugerah yang jauh lebih luar biasa dari itu. Meskipun gajinya tetap 150 ribu, kini ia sudah menikah dengan pemuda yang penghasilannya tiga juta. Lalu keinginan menjadi kepala TK itu bagaimana? Allah juga memberikan hal yang lebih besar padanya. Kini, ia adalah pemilik TK tersebut.
“Kok bisa?”
“Suami saya adalah pemilik TK tersebut, Ustadz”
Masya Allah….
Allahu akbar! Demikianlah ke-Maha Kuasa-an Allah. Jika Dia memberikan rahmat dan nikmat kepada hambaNya, mudah saja Dia melakukannya. Kun fayakun. Maka berdoalah. Jika berdoa minta surga saja dikasih sama Allah, tentu meminta hal yang lebih murah dari surga akan mudah saja dikabulkan Allah. Dan jangan lupa, iringi doa dengan amal shalih yang banyak. Shalat malam, sedekah. Ibadah ruhiyah, ibadah maliyah. Dan jangan hentikan shalat sunnah dan sedekah setelah doa-doa kita terkabul. Sebab, kita beribadah bukan untuk terkabulnya doa saja. Kita beribadah karena Allah adalah Dzat yang wajib kita ibadahi, dan kita beribadah sebagai wujud syukur kita kepada Allah. Dan kita perhatikan, seiring amal-amal sunnah kita, khususnya tahajud-dhuha-sedekah, pertolongan Allah akan tercurah. Insya Allah. [Muchlisin BK]
*Diadopsi dari buku Kun Fayakun 2 karya Ustadz Yusuf Mansur
0 komentar:
Posting Komentar