Jangan pernah membuka jilbab di luar rumah. Jangan pernah memperlihatkan aurat di luar rumah. Sebab kita tak pernah tahu, bahwa di tempat yang kita anggap hanya ada wanita, ternyata di sana ada kamera. Kisah ini salah satu buktinya. Ketika kamera menghancurkan rumah tangga seorang wanita muslimah yang hingga kini masih menyesalinya.
Kisah yang dialami muslimah ini diceritakan Syaikh Ahmad Al Qaththan dalam Sirriyyun li An Nisa’ dan ditulis Syaikh Mahmud Al Mishri dalam bukunya Sa’atan wa Sa’atan:
Aku memiliki kegemaran mendengarkan lagu-lagu dan menyanyikannya. Aku juga bisa menari. Ketika datang ke pesta pernikahan, jika tamunya hanya para wanita, aku suka menyanyi dan menari sambil membuka jilbabku. Sebenarnya suamiku telah mengingatkan dan melarang agar aku tidak melepaskan jilbab meskipun hanya di forum wanita. Ketika aku beralasan tidak masalah karena mereka sama-sama wanita, suamiku mengingatkan hadits Rasulullah yang diriwayatkan Ibnu Majah dan Ahmad: “Setiap wanita yang melepas pakaiannya di rumah selain rumah suaminya, maka sungguh ia telah menyingkap penutup antara ia dan Tuhannya.”
Bukannya bermaksud menentang suami, aku masih belum bisa meninggalkan kebiasaanku itu. Suatu hari di pesta pernikahan yang hanya dihadiri kaum wanita, aku ikut bernyanyi bersama mereka. Saat aku melepas jilbabku, para tamu wanita itu berdecak kagum, “dia lebih cantik dari pengantin.”
Pujian itu membuatku semakin bernafsu. Aku pun semakin semangat bernyanyi dan menari. Kutunjukkan kebolehanku. Sambil mengurai rambut, tarianku makin lincah.
Hari itu segera berlalu. Hingga pada satu kesempatan, suamiku pergi ke sebuah negara teluk. Di kantor tempat suamiku bertamu itu, dua orang sedang berdebat tentang siapakah wanita Teluk yang palaing cantik. Lalu salah seorang dari mereka mengeluarkan sebuah rekaman video pernikahan.
“Kau akan melihat wanita tercantik di Teluk yang tak pernah kau lihat sebelumnya,” demikian kira-kira ia membuat penasaran temannya. Ia mengatakan video itu dibelinya secara rahasia dengan harga mahal dan tidak dijual di pasaran. Saat diputar, di menit yang kesekian tampillah wanita yang ia janjikan. “Ini dia”
Suamiku terperanjat. Wanita yang dimaksudkan laki-laki itu ternyata adalah diriku. Dengan jilbab yang telah kulepas, tampaklah diriku menari seksi dengan sebagian dada terbuka. Aku tampil lincah dengan mengurai rambutku. Para lelaki di kantor itu terus memelototi videoku, sedangkan dada suamiku bergemuruh. Wajahnya merah padam. Ia menyimpan kemarahannya dan menumpahkannya begitu tiba di rumah.
Kami pun bertengkar gara-gara video itu. Hingga kemudian, suamiku menceraikanku. Penyesalan selalu datang terlambat. Kini aku kehilangan suami yang kucintai. Aku tersiksa hidup tanpanya. Dan di manapun aku berada, aku kini selalu takut bahwa di sana ada kamera.” [Kisahikmah.com]
0 komentar:
Posting Komentar