إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُل
“Bila salah seorang dari kalian menguap maka hendaklah dia menahan mulutnya dengan tangannya karena sesungguhnya setan akan masuk.” (HR. Muslim no. 2995)
Apa itu Menguap
Menguap adalah sebuah gerakan refleks menarik dan menghembuskan napas yang sering terjadi saat seseorang merasa letih atau mengantuk. Belum diketahui sebab mengapa orang-orang menguap, namun seringkali dikatakan bahwa penyebabnya adalah jumlah oksigen di paru-paru yang rendah. Ketika tubuh lelah atau di saat otak memerlukan oksigen untuk tetap bekerja, kita akan menguap untuk mengikat lebih banyak oksigen dalam darah.
Fenomena Menguap Bermanfaat Bagi Kesehatan
Gabungan penelitian dari University of Vienna, Austria dan beberapa universitas lainnya di Amerika Serikat menyebutkan bahwa sebenarnya tujuan utama dari menguap adalah untuk mendinginkan otak.
“Anda dapat membayangkan bahwa otak manusia ialah seperti komputer. Otak akan berfungsi maksimal ketika bersuhu dingin. Oleh karena itu ketika otak Anda terasa panas, maka dinding posterior akan melentur dan sistem ventilasi sinus Anda akan bergerak aktif yang kemudian akan membuat otak Anda menjadi lebih dingin. Dengan menguap maka akan terjadi pergantian udara di dalam tubuh Anda dan suhu otak akan menurun,” jelas Andrew Gallup, peneliti dari SUNY College.
Para peneliti juga mengatakan bahwa ketika Anda menguap maka akan terjadi peningkatan aliran darah ke leher, wajah, dan kepala. Hal ini kemudian juga akan meningkatkan cairan di tulang belakang dan darah dari otak yang kemudian akan membuat otak Anda dingin.
Fenomena Menguap Tanda Penyakit
Seperti yang telah diterangkan diatas, bahwa menguap disamping memberi manfaat bagi kesehatan metabolisme tubuh kita. Namun juga jika itu terjadi terus-menerus maka anda patus waspada dan berhati-hati. Bisa saja saat itu kesehatan anda dalam keadaan bermasalah, berikut beberapa masalah kesehatan saat anda keseringan menguap :
1. Kurang Tidur
Menguap adalah tanggapan alami saat tubuh jadi capek. Menurut National Institutes Of Health, bila menguap terus-terusan itu barangkali sinyal kurang tidur buat tubuh kita. Situasi ini bisa menghalangi kita dari tidur malam nyenyak lalu menyebabkan capek di siang hari hingga sulit untuk berkonsentrasi. Disaat seperti inilah, pasti kita sering menguap.
2. Kelainan Irama Jantung.
Jika pasokan darah serta oksigen ke otak kurang, manusia bisa pingsan. Situasi ini dapat terjadi sesaat, yang berlangsung saat kita berdiri terlalu lama, berdir terlalui cepat, dalam kondisi stres atau tidak enak badan. Tetapi juga bisa berarti kita memiliki masalah jantung.
Tinggi atau rendahnya tekanan darah serta kelainan irama jantung juga bisa membatasi aliran darah ke otak. Dengan situasi lain, bila otak anda tidak memperoleh darah serta oksigen yang diperlukan, kita bisa mengembangkan gejala-gejala layaknya menguap terlalu berlebihan.
3. Diseksi Aorta
Diseksi Aorta adalah robeknya dinding aorta, yaitu arteri utama yang membawa darah dari jantung. Kondisi ini dapat memicu penyakit tekanan darah tinggi atau penyakit arteri koroner, yang keduanya meletakkan ketegangan pada dinding arteri.
Kondisi yang demikian bisa menyebabkan nafas pendek dan gampang capek, yang bisa menyebabkan kontribusi menguap terlalu berlebih. Jika kita terlalu banyak menguap dibarengi dengan kesulitan bernafas, berkeringat, denyut nadi tidak teratur, nyeri dada, atau tanda peringatan lain dari serangan jantung dan stroke. Selebihnya lebih baik periksakanlah gejalan ini pada dokter.
Menguap Bisa Menular, Nah Lo!
Menurut hasil penelitian yang dituangkan dalam jurnal Child Development, kemampuan orang untuk tertular ini juga terkait dengan kemampuan sosialnya. Peneliti dari Universitas Connecticut meneliti 120 anak dari usia 1 hingga 6 tahun. Di saat membacakan sebuah cerita, pembaca akan berhenti dan menguap di depan anak-anak. Namun, kurang dari 10 persen anak berusia kurang dari 4 tahun membalasnya dengan ikut menguap. Pada anak yang lebih tua, respon menguap sangat signifikan terjadi yaitu 35-45 persen. Peneliti mengetahui bahwa kehidupan sosial anak berkembang setelah beberapa tahun pertama..
Walaupun, anak balita sangat sensitif terhadap ekspresi orang lain, otaknya belum dapat meniru orang lain secara tidak sadar. Padahal, pada orang dewasa hal ini sering terjadi. Pada beberapa poin, peneliti seperti mengambil emosi orang lain tanpa pernah terpikirkan sebelumnya,”.
Pada penelitian kedua, para peneliti menggunakan anak-anak penderita autis sebagai partisipan dengan menggunakan skenario yang sama. Mereka menemukan bahwa anak kecil penderita autis tidak tertular untuk ikut menguap. Hanya 11 persen dari partisipan yang berumur 5 sampai 12 tahun yang dapat tertular. Hal ini sangat berbeda pada anak-anak normal dengan umur yang sama karena terdapat 43 persen anak yang ikut menguap.
Walaupun anak autis tidak memiliki masalah dalam mengidentifikasikan ekspresi orang lain, otak mereka tidak dapat meresponnya. Mereka tidak mengembangkan hubungan emosional dengan orang-orang di sekitar mereka secara otomatis. Hubungan antara kondisi otak yang mengatur kehidupan sosial pada tahun-tahun pertama kehidupan dapat diaplikasikan untuk mengetahui dan mencegah anak terkena autis atau tidak.
Menguap Memicu Bakteri Lewat Mulut
Sebagaiman diketahui menguap adalah aktivitas menghirup udara dalam-dalam melalui mulut dan bukan mulut dengan cara biasa menarik nafas dalam-dalam. Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menyaring udara seperti hidung. Apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai jenis mikroba dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh. (Al-Haqa’iq Al-Thabiyah fii Al-Islam: hal 155)
Adab Menguap Dalam Islam
Oleh karena itu, datang petunjuk nabawi yang mulia agar kita melawan “menguap” ini sekuat kemampuan kita, atau pun menutup mulut saat menguap dengan tangan kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.
Kini, kita tahu manfaat dan efek samping yang terjadi bila kita sedang menguap. Oleh karenanya jauh sebelum penelitian menguap ini ditemukan. 1400 tahun yang lalu, Islam telah mengajarkan adab dan etika kepada kita semua apa yang harus dilakukan saat kita menguap, seperti dalam sabda Nabi ( Juga sudah disebutkan diatas ):
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya(mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994)
Adab yang Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan ini telah dibuktikan ampuhnya oleh para dokter. Sungguh ini adalah mukjizat yang luar biasa.
Kami iman, kami percaya, apapun yang Nabi Saw ajarkan pada kita lewat hadits-haditsnya yang shohih sikap kita adalah sami’na wa atho’na ( mendengar dan taat ), meskipun penelitian belum dapat mengungkap realitanya.
Allah berfirman :
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (QS. Al-Ahzab: 36)
Klik Artikel Adab dan Etika Menguap dalam Islam untuk mendapatkan keterangan Islam lebih lengkap.
(Alquin/BaitulMaqdis.com)
“Bila salah seorang dari kalian menguap maka hendaklah dia menahan mulutnya dengan tangannya karena sesungguhnya setan akan masuk.” (HR. Muslim no. 2995)
Apa itu Menguap
Menguap adalah sebuah gerakan refleks menarik dan menghembuskan napas yang sering terjadi saat seseorang merasa letih atau mengantuk. Belum diketahui sebab mengapa orang-orang menguap, namun seringkali dikatakan bahwa penyebabnya adalah jumlah oksigen di paru-paru yang rendah. Ketika tubuh lelah atau di saat otak memerlukan oksigen untuk tetap bekerja, kita akan menguap untuk mengikat lebih banyak oksigen dalam darah.
Fenomena Menguap Bermanfaat Bagi Kesehatan
Gabungan penelitian dari University of Vienna, Austria dan beberapa universitas lainnya di Amerika Serikat menyebutkan bahwa sebenarnya tujuan utama dari menguap adalah untuk mendinginkan otak.
“Anda dapat membayangkan bahwa otak manusia ialah seperti komputer. Otak akan berfungsi maksimal ketika bersuhu dingin. Oleh karena itu ketika otak Anda terasa panas, maka dinding posterior akan melentur dan sistem ventilasi sinus Anda akan bergerak aktif yang kemudian akan membuat otak Anda menjadi lebih dingin. Dengan menguap maka akan terjadi pergantian udara di dalam tubuh Anda dan suhu otak akan menurun,” jelas Andrew Gallup, peneliti dari SUNY College.
Para peneliti juga mengatakan bahwa ketika Anda menguap maka akan terjadi peningkatan aliran darah ke leher, wajah, dan kepala. Hal ini kemudian juga akan meningkatkan cairan di tulang belakang dan darah dari otak yang kemudian akan membuat otak Anda dingin.
Fenomena Menguap Tanda Penyakit
Seperti yang telah diterangkan diatas, bahwa menguap disamping memberi manfaat bagi kesehatan metabolisme tubuh kita. Namun juga jika itu terjadi terus-menerus maka anda patus waspada dan berhati-hati. Bisa saja saat itu kesehatan anda dalam keadaan bermasalah, berikut beberapa masalah kesehatan saat anda keseringan menguap :
1. Kurang Tidur
Menguap adalah tanggapan alami saat tubuh jadi capek. Menurut National Institutes Of Health, bila menguap terus-terusan itu barangkali sinyal kurang tidur buat tubuh kita. Situasi ini bisa menghalangi kita dari tidur malam nyenyak lalu menyebabkan capek di siang hari hingga sulit untuk berkonsentrasi. Disaat seperti inilah, pasti kita sering menguap.
2. Kelainan Irama Jantung.
Jika pasokan darah serta oksigen ke otak kurang, manusia bisa pingsan. Situasi ini dapat terjadi sesaat, yang berlangsung saat kita berdiri terlalu lama, berdir terlalui cepat, dalam kondisi stres atau tidak enak badan. Tetapi juga bisa berarti kita memiliki masalah jantung.
Tinggi atau rendahnya tekanan darah serta kelainan irama jantung juga bisa membatasi aliran darah ke otak. Dengan situasi lain, bila otak anda tidak memperoleh darah serta oksigen yang diperlukan, kita bisa mengembangkan gejala-gejala layaknya menguap terlalu berlebihan.
3. Diseksi Aorta
Diseksi Aorta adalah robeknya dinding aorta, yaitu arteri utama yang membawa darah dari jantung. Kondisi ini dapat memicu penyakit tekanan darah tinggi atau penyakit arteri koroner, yang keduanya meletakkan ketegangan pada dinding arteri.
Kondisi yang demikian bisa menyebabkan nafas pendek dan gampang capek, yang bisa menyebabkan kontribusi menguap terlalu berlebih. Jika kita terlalu banyak menguap dibarengi dengan kesulitan bernafas, berkeringat, denyut nadi tidak teratur, nyeri dada, atau tanda peringatan lain dari serangan jantung dan stroke. Selebihnya lebih baik periksakanlah gejalan ini pada dokter.
Menguap Bisa Menular, Nah Lo!
Menurut hasil penelitian yang dituangkan dalam jurnal Child Development, kemampuan orang untuk tertular ini juga terkait dengan kemampuan sosialnya. Peneliti dari Universitas Connecticut meneliti 120 anak dari usia 1 hingga 6 tahun. Di saat membacakan sebuah cerita, pembaca akan berhenti dan menguap di depan anak-anak. Namun, kurang dari 10 persen anak berusia kurang dari 4 tahun membalasnya dengan ikut menguap. Pada anak yang lebih tua, respon menguap sangat signifikan terjadi yaitu 35-45 persen. Peneliti mengetahui bahwa kehidupan sosial anak berkembang setelah beberapa tahun pertama..
Walaupun, anak balita sangat sensitif terhadap ekspresi orang lain, otaknya belum dapat meniru orang lain secara tidak sadar. Padahal, pada orang dewasa hal ini sering terjadi. Pada beberapa poin, peneliti seperti mengambil emosi orang lain tanpa pernah terpikirkan sebelumnya,”.
Pada penelitian kedua, para peneliti menggunakan anak-anak penderita autis sebagai partisipan dengan menggunakan skenario yang sama. Mereka menemukan bahwa anak kecil penderita autis tidak tertular untuk ikut menguap. Hanya 11 persen dari partisipan yang berumur 5 sampai 12 tahun yang dapat tertular. Hal ini sangat berbeda pada anak-anak normal dengan umur yang sama karena terdapat 43 persen anak yang ikut menguap.
Walaupun anak autis tidak memiliki masalah dalam mengidentifikasikan ekspresi orang lain, otak mereka tidak dapat meresponnya. Mereka tidak mengembangkan hubungan emosional dengan orang-orang di sekitar mereka secara otomatis. Hubungan antara kondisi otak yang mengatur kehidupan sosial pada tahun-tahun pertama kehidupan dapat diaplikasikan untuk mengetahui dan mencegah anak terkena autis atau tidak.
Menguap Memicu Bakteri Lewat Mulut
Sebagaiman diketahui menguap adalah aktivitas menghirup udara dalam-dalam melalui mulut dan bukan mulut dengan cara biasa menarik nafas dalam-dalam. Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menyaring udara seperti hidung. Apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai jenis mikroba dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh. (Al-Haqa’iq Al-Thabiyah fii Al-Islam: hal 155)
Adab Menguap Dalam Islam
Oleh karena itu, datang petunjuk nabawi yang mulia agar kita melawan “menguap” ini sekuat kemampuan kita, atau pun menutup mulut saat menguap dengan tangan kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.
Kini, kita tahu manfaat dan efek samping yang terjadi bila kita sedang menguap. Oleh karenanya jauh sebelum penelitian menguap ini ditemukan. 1400 tahun yang lalu, Islam telah mengajarkan adab dan etika kepada kita semua apa yang harus dilakukan saat kita menguap, seperti dalam sabda Nabi ( Juga sudah disebutkan diatas ):
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya(mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994)
Adab yang Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan ini telah dibuktikan ampuhnya oleh para dokter. Sungguh ini adalah mukjizat yang luar biasa.
Kami iman, kami percaya, apapun yang Nabi Saw ajarkan pada kita lewat hadits-haditsnya yang shohih sikap kita adalah sami’na wa atho’na ( mendengar dan taat ), meskipun penelitian belum dapat mengungkap realitanya.
Allah berfirman :
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (QS. Al-Ahzab: 36)
Klik Artikel Adab dan Etika Menguap dalam Islam untuk mendapatkan keterangan Islam lebih lengkap.
(Alquin/BaitulMaqdis.com)
0 komentar:
Posting Komentar