Coba perhatikan bentuk jerapah dan perbedaan serta kemiripan beberapa anggota tubuhnya dengan hewan-hewan lain. Kepalanya mirip kepala kuda, lehernya mirip leher unta, kukunya seperti kuku sapi, kulitnya seperti kulit macan. Sampai-sampai sebagian orang mengira bahwa jerapah ini campuran dari beberapa jenis hewan.
Konon ceritanya beberapa jenis hewan darat mendatangi satu mata air, dan mereka saling kawin satu sama lain. Binatang-binatang buas kawin dengan hewan-hewan ternak lalu lahirlah hewan seperti jerapah ini yang berasal dari benih berbagai jenis hewan.
Menurut saya cerita itu dusta belaka dan sangat bertentangan dengan kenyataan. Sebab tidak ada satu jenis binatang yang kawin dengan jenis binatang lainnya. Tidak ada unta yang kawin dengan sapi, tidak ada lembu yang kawin dengan unta, tidak ada pula kuda yang kawin dengan lembu ataupun unta. Dan tidak ada pula satu jenis binatang buas kawin dengan jenis binatang buar lainnya, dan tidak pula burung. Hal semacam itu jarang sekali terjadi dan hanya terjadi pada hewan yang berdekatan jenisnya. Seperti kerbau liar dengan kerbau piaraan, kambing dengan domba, kuda dengan keledai dan serigala dengan anjing hutan. Lalu dari perkawinan itu lahirlah bighal, binatang buas dan 'asbar (sejenis anak serigala). Barangsiapa mengatakan bahwa hewan-hewan tersebut adalah hasil perkawinan silang beberapa jenis hewan maka keberadaan jerapah membantah anggapan dusta mereka itu. Salah satu bukti kedustaan anggapan mereka adalah tidak ada satupun hewan hasil perkawinan silang kuda dan keledai, serigala dan anjing hutan, kambing dan domba yang masing-masing memiliki anggota tubuh kedua induknya sebagaimana yang kita lihat pada jerapah. Kepalanya mirip kuda, lehernya mirip unta. Bahkan yang kita lihat adalah percampuran dari kedua jenis induknya itu, sebagaimana yang kita lihat pada bighal (peranakan kuda dan keledai).
Engkau dapat lihat kepalanya (bighal), kedua telinganya, buntutnya, kukunya, semuanya merupakan percampuran antara kuda dan keledai. Sampai-sampai engkau dapat dengar ringkikannya merupakan campuran antara ringkikan kuda ringkikan keledai. Itu semua membuktikan bahwa jerapah bukanlah hasil peranakan beberapa jenis hewan. Jerapah merupakan salah satu makhluk Allah yang sangat menakjubkan dan mengagumkan yang menjadi bukti kemahakuasaan dan kemahabijaksanaan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang tidak dapat dikalahkan oleh siapapun. Agar hamba-hamba-Nya dapat melihat bahwa Dia Maha Kuasa menciptakan berbagai jenis hewan menurut bentuk dan warna yang dikehendaki oleh-Nya. Ada hewan-hewan yang mirip warnanya, ada yang mirip bentuknya, dan ada pula yang berbeda bentuk dan ukurannya. Dan agar hamba-hamba-Nya dapat melihat kudrat ilahi yang maha sempurna yang telah menciptakan jenis manusia dari empat macam bentuk penciptaan yang merupakan bukti bahwa manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang diciptakan dengan kudrat dan kehendak-Nya.
Ada yang diciptakan tanpa ayah dan tanpa ibu, itulah bapak manusia (Adam 'alaihi salam). Ada pula yang diciptakan dari ayah dan tanpa ibu, itulah ibu manusia (Hawa) yang diciptakan dari tulang rusuk Adam. Ada yang diciptakan dari ibu tanpa ayah, itulah Nabi Isa bin Maryam 'alahi salam. Dan ada pula yang diciptakan dari ayah dan ibu, itulah manusia lainnya.
Agar umat manusia dapat melihat tanda-tanda kebesaran-Nya dan dapat melihat keagungan ciptaan-Nya dan kudrat-Nya. Adapun leher panjang pada jerapah disebabkan tempat tinggal dan tempat gembalanya -menurut orang-orang yang lama meneliti jerapah dan tempat tinggalnya- di sela-sela pepohonan yang tinggi. Maka jerapah dilengkapi dengan leher yang panjang agar dapat menjangkau pucuk-pucuk pohon yang tinggi dan sulit dicapai buahnya.
Sumber: Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan Al Imam Ibnul Qayyim, karya Abul Mundzir Khalil bin Ibrahim Amin (penerjemah: Abu Ihsan Al-Atsari Al-Maidani), penerbit: Darul Haq, cet. 1, Sya'ban 1423 H / Oktober 2002 M, hal. 171-173.
0 komentar:
Posting Komentar