Oleh: Urip Santoso
[86.5] Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?
[86.6] Dia diciptakan dari air yang terpancar,
[86.7] yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada.
Allah menerangkan sesuatu kadang kala melalui suatu perumpamaan, atau secara tidak langsung. Allah adalah Dzat Yang Maha Suci, sehingga tidak akan mengatakan sesuatu yang kurang baik secara langsung. Misalnya, ketika Allah memerintahkan para suami dalam bergaul dengan isteri memfirmankan “…. Dan datanglah kepada isteri-isterimu pada tempat yang telah diperintahkan…”. Memang tempat itu dalam pergaulan sehari-hari merupakan kata yang tidak boleh disebutkan secara langsung. Jika kita mengatakannya secara langsung maka dianggap kita tidak punya sopan santun, dan suka berbicara jorok.
Demikian pula ketika Allah menjelaskan tentang sesuatu yang terkait dengan air yang terpancar. Allah tidak langsung memfirmankannya karena itu tidak sopan, maka Allah membuat ilustrasi “yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada”. Tulang sulbi adalah tulang punggung terbawah. Seperti yang kita ketahui bahwa sperma diproduksi oleh testes dan ketika akan dipancarkan ia disalurkan melalui suatu tempat di atas tulang sulbi. Oleh karena sperma tidak keluar dari tulang sulbi, maka Allah mengilustrasikan antara tulang sulbi dan tulang dada.
Jadi adalah kurang tepat jika kita menafsirkan bahwa air tersebut diproduksi di tulang sulbi, karena: 1) kata keluar bukan berarti diproduksi; 2) kalimat antara tulang sulbi dan tulang dada, berarti sperma itu tidak keluar dari tulang sulbi atau tulang dada, tetapi di antaranya.
Demikianlah Al Qur’an adalah firman Allah, yang tentu saja akan menggunakan bahasa terbaik yang mudah dipahami oleh manusia (dalam hal ini Bahasa Arab yang dipahami oleh bangsa Arab). Seandainya bahasa Al Qur’an itu menggunakan kata-kata tersebut secara langsung bagaimana tanggapan bangsa Arab? Padahal kata-kata tersebut dalam bahasa Arab, dan juga bahasa lain tidak sopan jika diucapkan secara langsung. Perlu diketahui pula bahwa bangsa Arab sangat tahu maksud firman Allah tersebut. Orang Arab waktu itu juga sudah tahu darimana air yang terpancar itu berasal.
Ada juga yang berpendapat bahwa ayat tersebut mengisyaratkan dasar penciptaan manusia. Para dokter ilmu kandungan menemukan bahwa dasar diciptakannya manusia bersumber dari tulang sulbi, yaitu tulang belakang laki-laki dan tulang dada perempuan, yaitu tulang rusuk perempuan.
Sulbi dan taraib dalam ayat tersebut dijelaskan oleh Dr Zakir Abdul Karim Naik sebagai tempat dimana keluarnya pembuluh darah yang memberikan darah kepada testis dan ovari terletak antara tulang sulbi dan tulang dada, yaitu pembuluh darah vesticular artery dan ovary artery bermula dari satu tempat antara tulang sulbi dan tulang dada. Ini dibuktikan oleh sain modern bahwa pembuluh darah ke testis dan ovari berasal dari abdominal aorta dan renal artery bukan dari pembuluh darah setempat.
0 komentar:
Posting Komentar