Latest News
Jumat, 09 Januari 2015

Monsanto dan Codex Alimentarius, Konspirasi Jahat di Atas Meja Makan Kita

Perusahaan yang paling dibenci di dunia saat ini adalah bukan dari perusahaan minyak, internet atau perbankan. Ketidakpuasan masyarakat terhadap pencemaran energi, teknologi dan para bankir serakah terkadang memang membuat masyarakat merasa perlu berhati-hati karena cenderung merampas hak-haknya, namun tidaklah pernah terpikirkan oleh kita bahwa kemarahan masyarakat pernah mencapai 2 juta pasang mata dalam unjuk rasa anti-Monsanto sebagai perusahaan agrikultur terbesar di dunia, Monsanto sekarang bermarkas di Creve Coeur, Missouri, Amerika Serikat. Aksi unjuk rasa ini terjadi di lebih dari 50 negara pada akhir Mei tahun 2013 lalu.
Orang-orang melakukan protes terhadap Monsanto di depan gedung Capitol di Montpelier, VT. Pada Sabtu, 25 Mei, 2013.
Aspartame merupakan bahan kimia yang mengandung racun, yang diproduksi oleh perusahaan bernama Monsanto. Aspartame telah dipasarkan ke seluruh dunia sebagai pengganti gula dan dapat dijumpai pada semua jenis minuman ringan untuk diet, seperti Diet Coke dan Diet Pepsi.
Pikirkanlah, maka ini hampir sama banyaknya dengan puncak angka pertumbuhan penduduk dalam satu hari. Monsanto bahkan tidak akan bangkrut jika setiap negara menarik miliaran dolar dari pembayaran pajak. Semua ini hanya butuh tiga huruf yaitu GMO.

Apa itu GMO?


Mungkin ada di antara kalian yang sudah tahu tentang GMO, yang merupakan singkatan dari Genetically Modified Organisms (organisme hasil rekayasa genetika), di mana memiliki keterkaitan erat antara Monsanto sebagai "IRS" terhadap pajak. Internal Revenue Service (IRS) adalah lembaga pemerintah federal Amerika Serikat yang mengumpulkan pajak dan menetapkan hukum pendapatan dalam negeri. IRS adalah sebuah lembaga yang tercakup dalam Departemen Keuangan AS dan bertugas menafsirkan dan menerapkan hukum pajak federal.

Definisi populer GMO adalah (menurut Wikipedia) "merupakan organisme yang material genetikanya telah dimodifikasi menggunakan metode rekayasa genetika." Baiklah kita tidak usah bertele-tele tentang definisi ini, umat manusia telah memodifikasi organisme genetika sejak pertama kali penduduk pengembara (nonmaden) bercocok tanam, sampai hari ini pun tidak ada yang kita makan melainkan sama persis alaminya seperti tanaman dan hewan 10.000 tahun yang lalu. Inilah yang membuat Monsanto tidak senang, yang telah menghapus tradisi selama 10.000 tahun adaptasi genetik umat manusia dan digantikan dengan makanan hasil rekayasa genetik GMO atau Monsanto itu sendiri.

Sejarah makanan GMO dikomersialkan seperti yang kita tahu sekarang, dimulai dari dua dekade yang lalu, dengan "peningkatan" produksi tomat transgenik yang begitu menguntungkan perusahaan Monsanto, banyak produsen yang akhirnya menjual dirinya untuk Monsanto. Sejak itu, perkembangan lainnya telah tertanam di GMO yang menjadi bagian terbesar sebagai pemasok pangan dunia.
ambar di atas sebagai perbandingan, total lahan pertanian dunia berjumlah sekitar 1,5 miliar hektar, GMO sekarang mengambil lebih dari 11% dari seluruh lahan pertanian di dunia. ISAAA adalah layanan internasional untuk Akuisisi Aplikasi Agri-Biotech, nirlaba pro-GMO yang di danai oleh Monsanto yang mengatakan bahwa GMO telah membuat keuntungan 100 kali lipat dari lahan pertanian yang ditanam sejak tahun 1996. Amerika Serikat, Brasil, Argentina, Kanada, dan India terdiri dari bagian terbesar lahan pertanian GMO, lebih dari 152 juta dari 170 juta hektar GMO di dunia ditemukan di lima negara.

Semua ini menjadikannya bisnis besar. Berikut ini ada enam perusahaan agrikultur terbesar yang biasanya khusus melakukan rekayasa benih dengan herbisida yang sering menghilangkan tanaman tidak selaras dengan struktur kimia yang unik, mereka menyumbang hampir $50 miliar dalam penjualan global di berbagai lini produk mereka pada tahun 2009, adapun tahun sebelumnya data lengkapnya tersedia di sini:
Pencarian kata di internet dengan kata "GMO" akan muncul berbagai macam situs yang menyebar rasa panik, termasuk segala macam klaim menakutkan ketika Anda makan dari tanaman yang dikembangkan Monsanto, dari memperpendek umur sampai sakit karena gangguan pencernaan (umumnya). Kanker, reaksi alergi, masalah hati, kemandulan, bahkan modifikasi tidak wajar gen Anda, ini klaim yang saya temukan di website Institute for Responsible Technology (search di www.responsibletechnology.org), yang menjadi sebuah kelompok advokasi anti-GMO terkemuka. Saya tidak akan menjadikan masalah Monsanto ini untuk para anti teori konspirasi, anda akan menemukan sendiri dari berbagai situs-situs di internet.

CODEX ALIMENTARIUS DAN PROGRAM DEPOPULASI


Proyek ini berangkat dari pemikiran bahwa dunia dengan segala kekayaan alamnya, seluruh ekosistemnya, rantai makanannya, serta sistem alamiah yang ada, tidak akan sanggup untuk menopang kehidupan umat manusia sebanyak 6 miliar orang (ilmu ekonomi banyak menerangkan tentang hal ini). Untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih baik (menurut konspirator), maka diperlukan pengurangan jumlah populasi umat manusia sebanyak 93%-nya atau dengan kata lain dunia ini hanya mampu untuk menopang kehidupan 500 juta manusia saja, persis seperti poin ke-7 tujuan New World Order berdasarkan penelitian DR John Coleman selama 40 tahun. Kalian bisa melihat artikel saya mengenai New World Order, Tujuan Utama Illuminati dan Commitee of 300.

Salah satu forum internasional yang membahas masalah ini adalah pertemuan National Association of Nutrition Professional (NANP- 2005 Conference). Dalam presentasinya yang berjudul “Codex and Nutricide’, Dr. Rima Laibow dari Natural Solutions Foundation (www.healthfreedomusa.org), mengatakan, “…mereka yang menguasai makanan akan menguasai dunia…, Mereka telah mengatakan pada tahun 1962 bahwa Proyek Codex Alimentarius (www.codexalimentarius.net) secara global diimplementasikan pada 31 Desember 2009. Ini merupakan semacam cetak biru. Proyek  Dunia ini diarahkan oleh WHO dan FAO, dua lembaga dunia di bawah PBB yang membidangi masalah kesehatan dan pangan…”. Dan seperti yang kita ketahui PBB adalah salah satu gudang pemikir dari badan subversif yang di kendalikan oleh Komite 300 (kelompok elit terdiri dari 300 orang yang mengendalikan pemerintahan dunia saat ini).

Menurut Dr. Laibow, “Di tahun 1994, diam-diam, tanpa sepengetahuan masyarakat luas Amerika, Codex menyatakan bahwa Gizi adalah racun, yang berarti berbahaya dan harus dihindari. Di bawah ketentuan Codex, semua sapi perah di muka bumi ini WAJIB diinjeksi dengan hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh satu-satunya perusahaan yakni Monsanto. Dan lebih jauh lagi, semua hewan ternak yang digunakan sebagai bahan makanan di planet ini harus disusupkan bahan anti biotik khusus dan hormon pertumbuhan buatan”.

Dr. Laibow melanjutkan, “Menurut perhitungan WHO dan FAO, jika proyek mereka ini terus berjalan tanpa hambatan berarti, WHO dan FAO memproyeksikan—ini terdapat dalam panduan mineral dan vitamin mereka—ketika diimplementasikan pada 31 Desember 2009, maka akan berdampak pada minimum kematian sekitar 3 miliar jiwa. Satu miliar lewat kematian secara langsung, mereka ini adalah orang-orang yang gagal di mata para korporasi dunia dan sisanya, 2 miliar jiwa, akan menemui kematian akibat penyakit yang sesungguhnya bisa dicegah, yakni kurang gizi”.

Lantas, siapa yang akan tetap hidup (dalam bahasa Darwin), “Survival of the fittest”? Dr. Laibow berkata, “Hanya mereka yang kaya, yang mampu menyuplai gizi dan vitamin dalam makanan mereka yang akan tetap bisa hidup".

Mereka akan mengurangi populasi dunia dengan cara:
Proyek Codex Alimentarius (www.codexalimentarius.org) secara global akan diimplementasikan pada 31 Desember 2009 di bawah ketentuan Codex berikut,

    Semua sapi perah di muka bumi ini WAJIB diinjeksi dengan hormon pertumbuhan
    Semua hewan ternak yang digunakan sebagai bahan makanan di planet ini harus disusupkan bahan anti biotik khusus dan hormon pertumbuhan buatan.

Mereka akan menggunakan propaganda bahwa codex tidak berbahaya… tapi justru sebagai “costumer protection”. Lalu bagi negara yang menolak untuk menerapkan codex di negaranya, akan dikenakan sanksi ekonomi dari WTO. Berikut ini peryataan WTO :

Started in 1962 by UN, Imposed by WTO Sanctions
Codex Alimentarius was created in 1962 as a trade Commission by the UN to control the international trade of food. Its initial intentions may have been altruistic but it has been taken over by corporate interests, most notably the pharmaceutical, pesticide, biotechnology and chemical industries.

Codex Alimentarius is backed up by the crippling trade sanctions of the World Trade Organization (WTO). "Any non Codex-compliant nation would face huge economic punishment since they would automatically lose in any food-trade dispute with a Codex compliant country”.

Rancangan Dalam Codex Alimentarius

Ada enam point dari rancangan dalam Codex Alimentarius yang dapat kita fahami bahwa sistem pangan kita nanti semuanya akan diganti sesuai kehendak mereka. Berikut akan diuraikan satu-persatu tentang rencana tersebut:

    Mengendalikan Nutrisi Dalam Makanan
    Dengan mengendalikan nutrisi dalam makanan, mereka akan dapat menurunkan jumlah asupan gizi yang semestinya kita dapatkan. Ini mengingatkan saya dengan berbagai kasus tentang makanan kemasan yang tertulis bahwa memenuhi asupan gizi, namun ternyata jauh dari jumlah yang seharusnya kita dapatkan. Ini dapat menyebabkan berbagai macam penyakit mulai dari kekurangan gizi, penurunan sistem kekebalan, hingga penurunan kecerdasan.
    -
    Mengatur Penggunaan Bahan Kimiawi Dalam Makanan
    Jika kita banyak mendengar nama-nama seperti Flouride, Monosodium/Monoatrium Glutamat (MSG), Aspartame, dll. dalam makanan kemasan kita, sebaiknya jauhi! Kandungan-kandungan kimiawi tersebut adalah kandungan yang amat berbahaya bagi tubuh kita. Penyakit-penyakit seperti kanker, penyakit ginjal, penyakit lever, dan stroke banyak disebabkan karena mengkonsumsi kandungan-kandungan tersebut.

    Sebenarnya sudah banyak para ahli gizi dan makanan menolak adanya kandungan-kandungan kimiawi berbahaya tersebut, namun entah mengapa WHO dan FAO selalu mengeluarkan pernyataan bahwa kandungan tersebut tidak berbahaya. Perusahaan-perusahaan Zionist yang bergerak di bidang makanan bahkan dengan sengaja mencampurkan bahan-bahan tersebut ke produk mereka. Untuk pembahasan lebih mendalam tentang bahaya Flouride, MSG, Aspartame, pewarna makanan sintetis, dsb.
    -
    Mengatur Pestisida Yang Digunakan Untuk Pertanian Dan PerternakanKalau kita mau mempelajari sejarah bahwa dahulu nenek moyang kita sudah menemukan berbagai macam tehnik untuk mengusir atau membunuh hama dengan cara-cara yang ramah lingkungan dan tidak mencemari hasil panen, maka kita tidak harus menggunakan pestisida kimiawi berbahaya untuk bertani. Tapi mengapa saat ini petani-petani kita lebih tergantung kepada pestisida berbahaya tersebut?

    Jawabannya mungkin karena rekayasa genetika hama tanaman melalui pestisida itu sendiri. Para Zionist sudah banyak melakukan penelitian di bidang pertanian. Mereka mengambil sampel hama di berbagai pertanian dan perternakan, untuk kemudian mereka buat pestisidanya yang hanya bertahan sesaat untuk mengusir hama. Tidak hanya itu, mereka juga mencampurkan zat-zat beracun yang dapat meracuni tanaman pertanian, bahkan racun tersebut dapat bertahan hingga masuk ke dalam tubuh siapa saja yang memakannya. Tentu saja selain manusia tercemar racun tersebut, para hewan ternak yang memakannya juga akan tercemar, yang nantinya juga dagingnya akan dimakan manusia.

    Pestisida juga menyebabkan air dan tanah di sekitarnya ikut tercemar, dan racun itu dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama.
    -
    Membuat Standar Prosedur Baru Dalam Sistem Keamanan Dan Kebersihan Makanan
    Ini sangat berhubungan dengan point-point di atas. Dengan kewenangan yang amat luar biasa untuk dapat mengatur standar sistem keamanan dan kebersihan makanan, mereka akan dapat melabeli makanan yang seharusnya berbahaya menjadi tidak berbahaya.

    Selain itu mereka juga akan dapat mengendalikan prosedur kandungan apa sajakah yang tidak perlu ditampilkan dalam label komposisi makanan, padahal ada dalam makanan tersebut. Inilah yang akan sangat merugikan bagi kaum Muslim dan Yahudi yang amat diharamkan mengkonsumsi babi dan alkohol dengan kandungan sekecil apapun.

    Standar kebersihan makanan juga dapat menyebabkan makanan tercemar bakteri akan diperbolahkan untuk dikonsumsi manusia.
    -
    Mengatur Bio-Teknologi Pangan (Dalam Hal Ini Rekayasa Genetika Sumber Pangan)
    Banyak para ilmuwan ahli genetika yang menolak untuk merekayasa sumber pangan, baik itu sumber nabati maupun hewani. Alasannya hanya satu, bahwa itu sangat berbahaya bagi manusia atau hewan yang mengkonsumsinya, dan sudah banyak penelitian yang membuktikan bahayanya akan hal itu. Mengapa berbahaya? Karena DNA tumbuhan dan hewan yang direkayasa telah melenceng dari standar genetik yang telah Allah tetapkan. Pada dasarnya Allah telah menciptakan segala sesuatu di dunia ini menurut ukurannya, dan itu berlaku hingga dunia ini berakhir.
    -
    Membuat Standar Prosedur Penelitian Makanan
    Standar prosedur penelitian makanan adalah inti dari segala poin Codex Alimentarius, dimana mereka bebas menentukan apa-apa saja yang boleh masuk ke dalam makanan kita untuk selanjutnya diserap tubuh kita. Bukan hanya nutrisi, tetapi juga racun yang terkandung di dalamnya. Penelitian yang terkesan ditutup-tutupi dengan dalih standar keamanan menjadi tameng untuk mereka demi tercapainya tujuan dari pengurangan populasi dunia.

    Penelitian makanan yang mereka maksud sesungguhnya tidak terbatas pada penelitian kandungan gizi makanan, tetapi juga skenario dari semenjak pembibitan hingga masuk ke dalam jaringan tubuh kita. Bagaimana bibit makanan tersebut direkayasa agar bisa tumbuh dengan kandungan berbahaya, dibesarkan dengan pupuk/pakan berbahaya, dipanen dengan metode berbahaya, dikemas dengan kemasan berbahaya, hingga kita memakannya dengan tanpa perasaan akan bahaya yang mengintai.


"They molest people", "They're brutes", "the company sues 'totally innocent people'", they are "the world's most hated corporation", "They have a pretty sordid history"
(Direktur Eksekutif Organisasi untuk Pasar Kompetitif,  Fred Stokes)

Semoga bermanfaat :)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Monsanto dan Codex Alimentarius, Konspirasi Jahat di Atas Meja Makan Kita Rating: 5 Reviewed By: Muslimina