Ayat ini menjadi sangat menarik. Argumen penerjemahan "seekor semut" tersebut diatas berdasarkan kata al-namlu muncul dalam yaa ayyuhannamludkhuluu. Al-namlu diikuti fi'il amr udkhulu yang bersandar pada isim dhamir hum, subyek jamak, sehingga al-namlu merupakan isim dalam bentuk jamak, semut-semut atau para semut. Karena al-namlu merupakan isim bentuk jamak, namlatun adalah isim tunggal, seekor semut, dan qalat menggunakan ta' karena mengikuti namlatun yang menggunakan ta' marbuthah, meskipun bukan isim mu'annats.
Terjemahan seekor semut benar dan dapat diterima, tetapi pertanyaan kritisnya, apakah semut tersebut betina atau jantan? Ketentuan mudzakkar-nya al-qamar (bulan) dan mu'annats-nya al-syamsu (matahari) tidak merujuk pada kelamin, tetapi sekedar klasifikasi jenis isim belaka. Tidak demikian halnya dengan semut yang merupakan mahluk berkelamin sehingga isim mudzakkar-mu'annats akan mengelompokkan jenis semut.
Dalam kerumunan para semut, ada seekor semut yang berteriak dan memerintah rekan-rekan semut lainnya. Siapakah semut yang berteriak tersebut? Mengapa semut tersebut yang berteriak dan bukan semut yang lain? Apa status semut yang berteriak itu dalam komunitas semut tersebut?\
Pemahaman alternatifnya, al-namlu adalah isim mudzakkar tunggal, seekor semut jantan, sedangkan al-namlatu adalah bentuk mu'annats tunggalnya seekor semut betina. Karena namlatun adalah isim mu'annats dan kalimatnya adalah kalimat fi'liyyah, fi'il-nya bersandar pada dhamir hiya qalat menjadi qalat namlatun bukan qala namlatun. Selanjutnya karena kalimat ikutannya mengandung harf nida' (kata seru) dan fi'il amr (kata kerja perintah), semut betina tersebut berarti sedang berteriak memerintah atau memberi instruksi. Hak dan wewenang memerintah biasanya dimiliki oleh pemimpin atau ketua. Dengan demikian pemimpin atau ketua masarakat semut adalah semut betina, ratu, dan terjemahan ayat 18 surat An-Naml diatas menjadi:
Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah Ratu Semut, "Wahai semut-semut, masuklah ke sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.
Jika al-namlu adalah isim tunggal, seharusnya kata ikutannya adalah:
Bukan
Atau, al-namlu adalah isim tunggal mudzakkar, sekaligus isim jamak taksirnya
Memang kebenaran tidak berhenti pada tafsir dan dugaan. Oleh karena itu kita dapat mengkonfirmasi ayat-ayat kauniyah melalui penelitian di lapangan. Komunikasi antar semut dan komunitas semut yang dipimpin oleh "Ratu" semut telah dikonfirmasi oleh ilmu pengetahuan.
Nah marilah kita sekarang membahas apa-apa yang telah diketahui oleh science mengenai semut dan beberapa kemampuan unik yang mereka miliki. Lebih dari 10.000 spesies semut di seluruh dunia, telah dikenal. Mereka terutama berada di hutan tropis, di mana jumlah mereka mungkin sampai setengah dari semua serangga yang hidup di beberapa lokasi.
Semut adalah serangga sosial, dan bekerja sama dalam koloni. Ini berarti mereka juga perlu memiliki modus komunikasi yang efektif. Semut dianggap 'organisme Super', karena mereka bekerja sama bagi komunitas, pada level kolektif, dan sebagai entitas yang bersatu. Tentara semut tidak pernah menyerang atau membunuh satu sama lain, tetapi mereka mampu mengalahkan makhluk yang lebih besar dari ukuran mereka karena mereka bekerja sama.
Komunitas semut mempunyai sistem atau struktur kemasyarakatan lengkap, beserta pembagian tugas masing-masing. Setiap individu dalam koloni semut melakukan sepenuhnya bagian dari pekerjaannya. Tidak ada kekhawatiran tentang posisi maupun keras/bahayanya pekerjaan yang dia lakukan, mereka melakukan apa yang memang mereka harus lakukan. Yang penting adalah kontinuitas dari koloni. Sebagai manusia kita mendapat sebuah pelajaran besar bahwa kita harus melepaskan ego kita untuk bekerja sama sebagai sebuah komunitas.
Anggota koloni semut api |
Metode komunikasi diadopsi oleh semut disebut 'chemoreception', yaitu semut akan meninggalkan jejak menggunakan feromon, yang merupakan bahan kimia, untuk memberi sinyal kepada semut lain, yang akan melihatnya menggunakan antena mereka.
Menurut beberapa jurnal ilmiah, semut juga dapat menggunakan taktil (sentuhan, perasaan), akustik (pendengaran) dan juga komunikasi visual.
Selain menggunakan feromon mereka untuk memberitahu semut lain di mana makanan tersedia, mereka juga menggunakannya untuk mengkomunikasikan informasi penting lainnya, misalnya, seekor semut yang telah hancur biasanya akan mengirimkan sebuah 'alarm feromon', untuk memperingatkan semut lain dan mengirimkannya dalam modus serangan. Komunikasi semut sangat efektif, dan semut tentara bergantung sepenuhnya pada komunikasi kimiawi, dan ini bertindak sebagai stimulus untuk mengubah pola perilaku. Intensitas feromon berkorelasi dengan urgensi perintah.
Masarakat semut mengenal sistem peperangan kolektif. Artinya, kelompok semut tertentu yang dipimpin oleh seekor ratu semut, dapat berperang dengan komunitas semut lain. Hewan lainnya, pada umumnya bertarung secara individu.
Semut juga mengenal perbudakan. Telur, sebagai harta pihak yang kalah perang, akan dikuasai oleh pihak yang memenangi pertarungan. Telur-telur ini akan dijaga sampai menetas dan bayi-bayi semut ini akan dijadikan budak oleh kelompok pemenang.
0 komentar:
Posting Komentar