Hajar Aswad, Batu Paling Ajaib

Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U.
Peminat Sains Qur’an & Hadist/Dosen Pasca Sarjana Mgister Teknik Sipil UIR
              
                Allah SWT berfirman, “Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.”(QS. Al-Hajj [22]: 27).

            Seorang ilmuan bernama Dr. Abdul Basith Muhammad Sayyid (Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah Dalam Al-Qur’an dan Sunnah: 175-181), anggota Lembaga Kemukjizatan Al-Qur’an dan As-Sunnah di Makkah, menerangkan banyak hal yang mengenai bukti-bukti ilmiah dan hikmah Tuhan di balik serangkaian ritual dalam ibadah haji. Bukti-bukti tersebut sekaligus membantah tuduhan beberapa kaum orientalis yang menyatakan bahwa ibadah haji hanya merupakan warisan paganisme dalam Islam. Mereka berargumen bahwa mencium batu dan melempar krikil merupakan tindakan yang tak masuk akal.

            Banyak orang yang menjadikan ucapan Umar Ibnu al-Khathab ra ketika ia mencium Hajar Aswad sebagai dalil perbuatan tersebut, “Sesungguhnya, kamu hanyalah batu yang tidak memberi manfaat ataupun bahaya. Kalau saja aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu, aku tidak akan menciummu juga.”(HR.Muttafaq’alaih).

            Pernyataan itu kemudian dibantah oleh Sayyidina Ali, tetapi banyak orang tidak memperhatikan. Katanya, “Tidak, sesungguhnya, ia adalah batu dari surga yang dulunya berwarna putih, tetapi menjadi hitam karena dosa-dosa para hamba.

            Secara ilmiah, materi yang tidak dapat dipanaskan oleh bara api dan tidak tenggelam bila diletakkan di dalam air adalah ciri materi semikonduktor. Materi semikonduktor adalah bahan yang tidak dapat menghantar panas.

            Dengan materi inilah Jepang mempu mengubah perkembangan sarana komunikasi di dunia. Jepang berhasil mengubah klep tiga dan dua rangkap dalam radio yang tadinya berbentuk bola lampu menjadi kristal kecil yang disebut semikonduktor. Dari materi semikonduktor dibuatlah beberapa alat elektronik, seperti mesin penghitung, transistor televisi, hingga element-element utama lainnya yang dibuat menjadi radio untuk ukuran bufet yang sangat kecil. Hampir setiap kemajuan yang dicapai dunia selama ini disebabkan adanya materi semikonduktor yang dapat mengubah alat yang semula besar menjadi sebuah permainan kecil.

            Sebelum ditemukannya materi semikonduktor, orang-orang membuat banyak sekali kabel besar untuk setiap jaringan telepon yang jumlahnya tidak sedikit itu. Bayangkan bila ada ratusan jaringan telepon, tentu akan banyak sekali kabel yang dibutuhkan. Akan tetapi, setelah adanya materi semikonduktor, orang-orang kini membuat fiber glass yang berbentuk pipa ukuran sedang. Dengan alat ini, tidak perlu lagi kabel sebanyak itu sebab alat ini telah mampu memuat lebih dari satu juta jaringan telepon.

            Hal ini seperti keajaiban Hajar Aswad yang dapat mencatat nama-nama orang yang menciumnya, yang menyentuhnya, atau sekadar memberi isyarat kepadanya. Hajar Aswad adalah materi semikonduktor.

            Imam asy-Syafii ra pernah mengatakan bahwa Hajar Aswad dapat mencatat nama-nama orang yang mengunjunginya sekaligus nama ibunya. Begitu pula dengan orang-orang yang mengunjunginya berkali-kali, baik saat beribadah haji maupun umrah. Hajar Aswad mencatat nama-nama orang yang mengunjunginya di waktu yang pertama kemudian ditandainya secara khusus jumlah kunjungan yang dilakukan orang tersebut.

            Pada masa Imam asy-Syafii belum ada komputer, tetapi dengan ketajaman intuisinya ia mampu mencapai kesimpulan adanya cara kerja semikonduktor yang materinya berafiliasi dengan Hajar Aswad ini. Hajar Aswad merupakan salah satu batu surga yang menjadi saksi kedatangan orang-orang ke Baitullah sejak zaman Nabi Adam as hingga hari kiamat nanti.

KEAJAIBAN AL QUR'AN SCIENCE 16.09