Terletak di kota Dunedin, di bagian selatan Selandia Baru, Baldwin Street telah menjadi jalan paling curam di dunia. Jalan sepanjang 350 meter ini dimulai dengan kemiringan yang moderat dan kemudian naik cukup tajam mencapai kemiringan maksimum 1: 2.86 atau 19 derajat. Dengan kata lain, jalan naik sebesar 1 meter untuk setiap 2,86 meter horizontal. Bahkan karena kecuramannya permukaan jalan harus buat dengan beton bukan aspal, karena pada hari yang cukup panas tar akan mengalir menuruni lereng!
Baldwin Street terletak di pinggiran perumahan North East Valley, berjalan ke timur dari lembah Lindsay Creek ke atas sisi Signal Hill menuju Opoho. Jalan ini meninggi sekitar 70 meter sepanjang panjangnya menghasilkan kemiringan rata-rata adalahi 1: 5. Bagian terendahnya yang kecuramannya cukup moderat memiliki permukaan aspal, tapi ujungnya jauh lebih curam, dan permukaannya beton.
Kecuraman jalan yang tidak biasa adalah hasil dari perencanaan yang buruk. Perencana di London, yang tidak tahu topografi kota, telah mentata jalan-jalan dalam pola grid dengan tidak mempertimbangkan medan. Hal ini mengakibatkan sejumlah jalan-jalan yang mendarat tepat di bukit-bukit yang sangat curam. Alih-alih kembali kembali ke papan gambar, atau setidaknya, membuat kelokan-kelokan dilereng, jalan itu begitu saja dibangun di kecuraman. Memang, beberapa jalan yang telah direncanakan tak jadi dibangun karena melintas di medan yang begitu curam.
Baldwin street akhirnya menjadi yang tercuram. Jalan-jalan lain yang sejajar dengan Baldwin semua cukup curam: Arnold Street (1: 3,6), Dalmeny Street (1: 3,7), dan Calder Avenue (1: 5,4).
Hari ini, warga Dunedin bangga akan reputasi Baldwin. Setiap musim panas sejumlah acara amal dan lomba-lomba diselenggarakan di jalan ini, termasuk berjalan dari bawah ke atas dan kembali turun lagi, melepaskan ribuan coklat bola atau ribuan bola tenis dari atas.
Jika anda orang Semarang, Jawa tengah, mungkin tidak aneh melihat jalan-jalan dengan kemiringan seperti ini ^_^
Baldwin Street terletak di pinggiran perumahan North East Valley, berjalan ke timur dari lembah Lindsay Creek ke atas sisi Signal Hill menuju Opoho. Jalan ini meninggi sekitar 70 meter sepanjang panjangnya menghasilkan kemiringan rata-rata adalahi 1: 5. Bagian terendahnya yang kecuramannya cukup moderat memiliki permukaan aspal, tapi ujungnya jauh lebih curam, dan permukaannya beton.
Kecuraman jalan yang tidak biasa adalah hasil dari perencanaan yang buruk. Perencana di London, yang tidak tahu topografi kota, telah mentata jalan-jalan dalam pola grid dengan tidak mempertimbangkan medan. Hal ini mengakibatkan sejumlah jalan-jalan yang mendarat tepat di bukit-bukit yang sangat curam. Alih-alih kembali kembali ke papan gambar, atau setidaknya, membuat kelokan-kelokan dilereng, jalan itu begitu saja dibangun di kecuraman. Memang, beberapa jalan yang telah direncanakan tak jadi dibangun karena melintas di medan yang begitu curam.
Baldwin street akhirnya menjadi yang tercuram. Jalan-jalan lain yang sejajar dengan Baldwin semua cukup curam: Arnold Street (1: 3,6), Dalmeny Street (1: 3,7), dan Calder Avenue (1: 5,4).
Hari ini, warga Dunedin bangga akan reputasi Baldwin. Setiap musim panas sejumlah acara amal dan lomba-lomba diselenggarakan di jalan ini, termasuk berjalan dari bawah ke atas dan kembali turun lagi, melepaskan ribuan coklat bola atau ribuan bola tenis dari atas.
Jika anda orang Semarang, Jawa tengah, mungkin tidak aneh melihat jalan-jalan dengan kemiringan seperti ini ^_^
0 komentar:
Posting Komentar