(Penyakit Paling Mematikan dari Daging Babi)
Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U.
Peminat Sains Qur’an & Hadist/Dosen Pasca Sarjana Mgister Teknik Sipil UIR
Binatang yang kotor ini menjadikan orang-orang yang meng-konsumsinya terserang penyakit-penyakit paling berbahaya dan paling mematikan, yakni Penyakit Trachenea sp. Meng-konsumsi hewan yang kotor secara tegas dilarang dalam Islam, Al-Qur’an surah Al-Maidah: 4, menginformasikan: “Mereka menanyakan kepadamu, ‘Apakah yang dihalalkan bagi mereka?’ Katakanlah, ‘Dihalalkan bagimu yang baik-baik’.
Berikut ini kita kutip cerita Imam Muhammad Abduh mengunjungi Perancis (oleh:ahmadmbarik:2010). Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia diharamkannya babi dalam Islam. Mereka bertanya kepada Imam, “Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu sekarang ini sudah tidak ada. Karena babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya.?”
Imam Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina. Mengetahui hal itu, mereka bertanya, “Untuk apa semua ini?” Beliau menjawab, “Penuhi apa yang saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu rahasia.”
Mereka memenuhi apa yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hampir tewas. Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut.
Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama dengan satu babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.
Selanjutnya beliau berkata, “Saudara-saudara, daging babi membunuh ‘ghirah’ orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya.”
Senada dengan itu Dr. dr. H. Muhammad Washfi (Menguak Rahasia Ilmu Kedokteran dalam Al-Qur’an:226) memaparkan. Penyakit yang ditimbulkan oleh daging babi yang mengandung Trachenea sp merupakan salah satu penyakit manusia yang paling mematikan. Yang menjadikan usaha penyembuhan mustahil dilakukan karena seorang dokter tidak akan bisa menyatakan perut babi bersih dari penyakit ini kecuali setelah ia memeriksa seluruh serat otot daging babi sepotong demi sepotong dengan mikroskop, dan ini tentu tidak mudah untuk dilakukan.
Cara penyakit ini menyerang hanya dengan menyentuh embrio-embrio yang hidup dan menempel dalam daging babi, maka getah usus akan mengupas kulitnya. Lalu cacing-cacing akan menyebar di usus halus si pemakan daging babi. Setelah adanya pembuahan oleh cacing jantan terhadap cacing betina (panjang cacing jantan 1,5 mm sedang cacing betina panjangnya 3-4 mm). Dengan matinya cacing jantan, maka cacing betina akan masuk kedalam selaput lendir pelindung usus. Kemudian cacing ini melahirkan lebih dari 1000 embrio (sekitar 1500 embrio). Lalu jutaan cacing-cacing betina berpindah ke pembuluh-pembuluh limfa. Setelah itu, cacing pun tersebar ke semua bagian tubuh lewat peredaran darah (ini biasanya terjadi pada hari ke-5 hingga ke-25 setelah terjadinya penyerangan).
Dalam suatu penelitian yang pernah dilakukan. Yakni, oleh Prof. Lukart telah menghitung jumlah cacing dalam satu gram daging babi dan mendapatinya berjumlah sekitar 15.000. Wallaahu a’lam. ***
0 komentar:
Posting Komentar