Seorang sutradara film dewasa miliki segudang rencana gunakan kacamata pintar Google dalam sebuah filmnya. Jika niatannya terealisasi, Google Glass bisa membuat industri pornografi maju pesat. Demikian tulis Daily Mail.
Kecanggihan Google Glass akan dimanfaatkan dalam teknologi pengambilan gambar; hands-free mode dan point-of-view shots. Dua hal ini tidak diperoleh dengan maksimal jika menggunakan kamera biasa.
Q Boyer, juru bicara Pink Visual salam satu rumah produksi film dewasa berujar jika industri pornografi akan memanfaatkan dengan maksimal teknologi Google. Aktris dewasa Miss Martinez bahkan berujar jika teknologi ini akan membunuh film porno amatiran.
“Sebuah perangkat yang memungkinkan merekam video berkualitas tinggi, dengan mode hands-free dan sudut point of view (POV) yang tak ditemui di kamera tradisional,” ujar Q Boyer.
Meski disambut baik di kalangan industri pornografi, kehadiran Google Glass bukan berarti mulus di industri lainnya. Sebut saja tanggapan yang kurang hangat di industri bioskop dan café.
Pengunjung bioskop melarang penggunaan Google Glass tatkala memasuki ruangan. Mereka khawatir adanya aksi perekaman dan kemudian mengunggah di internet sebagai bagian dari aksi pembajakan.
Seperti yang dikutip dari Softpedia (15/5), sebuah survei kecil dari BiTE Interactive menghasilkan data yang menyebutkan bahwa 10 persen dari 1000 warga Amerika menyatakan tidak menginginkan Google Glass.
Dari hasil survei tersebut juga menyatakan bahwa faktor yang membuat banyak warga Amerika Serikat tidak ingin memakai dan memiliki perangkat ini adalah harga dan ekslusivitas dari Google Glass sendiri.
Sebelumnya juga disebutkan bahwa Google Glass akan dilarang masuk di kawasan Las Vegas. Hal ini disebabkan Las Vegas memiliki peraturan keras yang melarang merekam dengan perangkat apapun.
Untuk permainan judi kasino dan klub penari telanjang di Las Vegas sudah dilarang dan kemungkinan besar, kehadiran Google Glass pun turut dilarang lantaran kota tersebut memiliki peraturan keras dilarang merekam.
Peter Feinstein, Manager Partner dari klub Sapphire Gentlemen’s Club di Vegas mengatakan bahwa peraturan dilarang merekam sudah ada sejak lama dan sangat ketat.
“Sudah banyak kasus yang kami tangani perihal aksi perekaman yang dilakukan oleh pengunjung dengan menggunakan ponsel. Jika keberadaan Google Glass ini semakin marak, maka pihak kami akan menindaklanjuti perkara ini,” ujar Feinstein.
0 komentar:
Posting Komentar