Ada banyak kisah keajaiban pertolongan Allah di Gaza, saat Zionis Israel menyerang kota itu sejak 6 Juli lalu. Salah satunya dialami oleh 29 mujahidin Hamas. Mereka dianggap sudah gugur karena hampir sebulan tidak dapat dihubungi oleh markas mujahidin. Informasi terakhir yang diterima, mereka berhasil menggempur pasukan darat Zionis yang bergerak menuju Gaza. Satu tank dan satu buldozer Zionis hancur, sejumlah tentara Zionis tewas, dan lainnya luka-luka. Namun setelah operasi itu, kabar mereka tak lagi terdengar. Dugaan kuat, mereka gugur syahid di dalam terowongan bawah tanah saat pesawat tempur Zionis menggempur terowongan itu.
Saat gencatan senjata dua hari terakhir ini, tim penyisir dan penyelamat merehabilitasi terowongan yang hancur oleh serangan F16 Zionis. Dan betapa kagetnya mereka, saat terowongan itu kembali bisa dibuka dan terhubung dengan terowongan sebelumnya, 23 diantara 29 mujahidin yang dianggap telah syahid itu ditemukan hidup dan sehat wal afiat. Sungguh merupakan keajaiban dan karamah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Bagaimana kisahnya mereka dapat bertahan hampir sebulan di dalam terowongan yang tertutup? Padahal terowongan itu berada di kedalaman 25 meter di bawah tanah. Kalaupun membawa perbekalan, biasanya tidak ada yang dapat bertahan hidup di sana.
Perwakilan mujahidin itu pun menceritakan, mereka mendapatkan tugas untuk melancarkan operasi serangan terhadap pasukan darat Zionis yang bergerak menuju Gaza melalui jalur selatan, di wilayah Ghawafir. Di sana, mereka keluar dari terowongan dan berhadap-hadapan dengan pasukan Zionis. Baku tembak terjadi, di tengah keterkejutan tentara zionis yang tiba-tiba melihat mujahidin Hamas bermunculan dari bawah tanah. Operasi berhasil.
“Di awal operasi darat, kami berhadapan langsung dengan pasukan Zionis dan dengan pertolongan Allah kami berhasil melakukan aksi heroik. Pertama, kami berhasil meledakkan sebuah tank dan buldoser dari titik nol. Setelah itu kami melakukan operasi-operasi yang dibagi dengan para mujahidin sesuai dengan keahlian mereka sesuai rencana yang dicanangkan sebelumnya saat berada di ruang persiapan operasi,” kata salah seorang mujahidin.
Tiga diantara 29 mujahidin itu gugur dalam pertempuran. Salah satunya saat meledakkan tank, dan seorang lagi gugur saat meledakkan buldozer. Meledaknya tank dan buldozer itu juga mengakibatkan sejumlah tentara Zionis tewas dan sebagiannya luka-luka.
Selesai memukul mundur pasukan, mereka kembali masuk ke dalam terowongan. Namun ternyata, pesawat tempur F16 Zionis Israel mengetahui keberadaan terowongan dan menghujaninya dengan roket dan bom. Terowongan pun longsor dan tertutup. Mujahidin Hamas terjebak di dalam terowongan. 23 orang berada dalam satu terowongan dan tiga lainnya terpisah. Tiga mujahidin tersebut, hingga kini masih dicari.
“Allah memudahkan kami di dalam terowongan bawah tanah karena terdapat sumber air kecil. Kami gunakan pakaian kami untuk mengambil air itu karena sangat kecil kemudian kami peras dan kami minum. Kurma yang kami bawa kami makan setiap hari dengan dibagi-bagi selama sebulan. Setiap orang setiap hari hanya kebagian setengah buah kurma dan setengah cangkir air,” kata mujahidin lainnya melanjutkan kisah mereka.
Adanya sumber mata air itu, meskipun kecil, adalah keajaiban dari Allah. Umumnya, sumber mata air baru bisa dijumpai pada kedalaman 90 meter. Atau paling dangkal 65 meter.
“Kesaksian itu membuktikan kepada bangsa Palestina dan umat Islam bahwa meski dunia seluruhnya tidak membela rakyat Palestina dan pejuangnya, maka Allah bersama kami dan tidak akan melepaskan kami. Allah akan membela dan memberikan bekal kepada para pejuang,” kata komandan Izzuddin Al Qassam, seperti dikutip InfoPalestina, menyimpulkan kisah mereka. [Tim Redaksi Kisahikmah.com]
0 komentar:
Posting Komentar