Para pakar kesehatan mengharapkan dijadikannya khitan atau sunat bagi kaum laki-laki sebagai salah satu cara dalam mengurangi potensi terjangkiti virus HIV yang bertanggung jawab terkenanya seseorang dengan penyakit AIDS.
Seperti diberitakan Alukah, Kamis (4/11/2014) kemarin, dari tiga buah penelitian terpisah di Kenya, Uganda, dan Afrika Selatan dihasilkan bahwa khitan bagi kaum laki-laki bisa memainkan peran penting dalam mengurangi potensi terkena penyakit AIDS.
Bagi kaum laki-laki yang dikhitan, potensi terjangkiti virus melalui wanita menurun 60%. Turunnya potensi terjangkit ini disebabkan banyak faktor. Di antaranya sel-sel yang dibutuhkan virus untuk berkembang hilang dengan dibuangnya kulup kelamin.
Kemungkinan virus untuk bersembunyi di celah-celah sempit juga menurun. Lebih lagi, dengan khitan kepala kelamin laki-laki menjadi lebih kuat sehingga menjadi lebih mampu menghadapi virus.
Prof. Marie Laga, yang sejak tahun 1984 sudah menjadi peneliti dalam bidang alat kelamin, mengatakan, “Kalau kita ingin menemukan vaksin yang bisa berfungsi seperti di atas, maka vaksin itu akan banyak mengurangi jumlah orang yang bisa terjangkit penyakit ini.”
Menurutnya, khitan tidak hanya bisa membantu kaum laki-laki, tapi juga positif bagi kaum perempuan. Sisi positifnya bagai perempuan juga dalam hal mengurangi potensi terkena penyakit.
Dari hasil tiga penelitian ini, diperkirakan akan ada 28 juta laki-laki yang harus menjalani khitan selama 15 tahun mendatang. Kalau hal itu dilakukan, maka potensi terjangkiti yang bisa diturunkan mencapai 3.4 juta orang. Ini sama saja menghemat dana sebesar 13 miliar Euro (IDR 198.5 triliun). (msa/dakwatuna)
0 komentar:
Posting Komentar