Banyak orang memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan organ-organ dalam tubuh seperti jantung, paru-paru, ataupun ginjal , tetapi tidak banyak yang memahami pentingnya menjaga kesehatan liver atau hati. Padahal, hati mempunyai peran dan fungsi yang sangat vital dalam kesehatan manusia dan manusia tidak dapat hidup tanpanya. Menurut Ray Chung, MD, dari Liver Center Massachusetts General Hospital, yang terpenting dalam menjaga kesehatan liver adalah menghindari zat-zat yang merusak liver dan bukan fokus pada konsumsi nutrisi yang dapat menyehatkan liver.
Mengapa kita perlu menjaga kesehatan liver?
Seperti yang telah dibahas di depan, liver memiliki fungsi yang sangat banyak sekaligus sangat penting bagi tubuh manusia. Di antara fungsi- fungsi liver adalah:
Sintesis atau pembentukan, mencakup sintesis asam-asam amino yang diperlukan tubuh, kolesterol, trigliserid (lemak), faktor-faktor pembekuan darah, empedu, produksi albumin, yaitu komponen osmotik utama dalam darah, dan sintesis hormon angiotensin, yang berperan dalam peningkatan tekanan darah.
Metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Pemecahan dan Perombakan. Liver memecah hormon insulin dan beberapa hormon lainnya, merubah amonia yang berbahaya menjadi urea, serta memecah dan merubah zat-zat beracun sehingga tidak membahayakan tubuh.
Penyimpanan, liver menyimpan kelebihan glukosa menjadi glikogen, menyimpan vitamin A,D, B12, K, juga zat besi.
Bagaimana makanan mempengaruhi fungsi hati?
Makanan dan liver berhubungan erat karena liver adalah kelenjar pencernaan terbesar yang mengolah sekaligus menyimpan beberapa nutrisi dari makanan sehingga zat-zat apapun yang masuk ke dalam tubuh, terutama dari saluran pencernaan dapat mempengaruhinya. Menurut Brown Biomedical Department, diit yang tidak sehat akan mengarah pada keadaaan perlemakan hati, kanker hati, sirosis, gagal hati, atau pembesaran hati.
Makanan-makanan yang dapat membahayakan liver
1. Makanan dengan kadar kolesterol tinggi
Kadar kolesterol yang tinggi adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit liver. Kolesterol, adalah salah satu jenis lemak yang hanya dapat didapatkan pada produk-produk hewani, dan paling banyak terkandung dalam daging merah berlemak, udang, kuning telur, krim, butter, dan jeroan. MayoClinic merekomendasikan untuk membatasi konsumsi produk-produk hewani dan memperbanyak konsumsi produk nabati, seperti biji-bijian, sereal, buah dan sayur untuk menurunkan kadar kolesterol dan risiko penyakit liver. Kebutuhan protein hewani dapat dapat dipenuhi dari konsumsi protein dengan kadar kolesterol rendah seperti: susu skim, putih telur, ikan, dada ayam tanpa kulit, dan daging merah tanpa lemak.
2. Makanan berlemak
Makanan dengan kadar lemak tinggi berkontribusi terhadap naiknya kadar kolesterol, tingginya kadar trigliserida, dan kegemukan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih, sekaligus faktor pemicu kerusakan liver. Contoh makanan dengan kadar lemak tinggi adalah shortening, butter, margarin, daging berlemak, krim, keju, kulit ayam, gorengan, salad dengan krim, roti, kue-kue manis, pastri, dan mayones. Mengurangi menu makanan berlemak dapat juga dilakukan dengan mengganti cara memasak biasa dengan cara memasak yang lebih sehat seperti mengukus, merebus, memanggang, membakar, atau sangrai.
3. Makanan dan minuman manis
Makanan dan minuman dengan kadar gula yang tinggi seperti soda, permen, dan dessert cenderung mengandung kalori yang tinggi. Kelebihan kalori menyebabkan pembentukan lemak di dalam hati . Apabila terus menerus, liver tidak dapat memproses dan memecahkan lemak yang tersimpan di dalamnya, menyebabkan timbunan lemak dalam hati, dan terjadilah perlemakan hati, yang selanjutnya dapat menyebabkan sirosis. Oleh karena itu, sebaiknya, makanan-makanan manis ini dibatasi konsumsinya dan hanya dikonsumsi pada waktu-waktu tertentu saja. Bila anda terlanjur suka makanan manis, usahakan ganti kesukaan anda ini dengan buah segar, permen bebas gula, air putih, atau susu rendah lemak.
4. Minuman beralkohol
The California Pacific Medical Center melaporkan bahwa konsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan gangguan pada hati, yang dikenal dengan Alcoholic liver disease. Alcoholic liver disease adalah istilah yang menggambarkan manifestasi konsumsi alkohol yang berlebihan di hati, mencakup perlemakan hati, hepatitis alkohol, dan hepatitis kronis dengan fibrosis (jaringan parut) pada hati atau sirosis. Penyebabnya adalah karena 80% alkohol akan melewati hati untuk didetoksikasi. Konsumsi dalam jumlah besar atau terus menerus menyebabkan pengeluaran mediator-mediator inflamasi (radang) yang menyebabkan peradangan pada hati, apoptosis (kematian) sel-sel hati, dan selanjutnya fibrosis pada jaringan hati. Alhamdulillah, agama Islam telah mengharamkan alkohol sehingga pemeluknya terhindar dari penyakit ini.
5. Obat-obatan, suplemen, dan herbal
Hati memiliki peranan penting dalam memetabolisme semua obat yang masuk dalam tubuh, sehingga tidak menghasilkan zat beracun bagi tubuh. Akan tetapi, ada beberapa obat yang berpotensi lebih besar merusak liver, sehingga perlu diperhatikan penggunaannya seperti kodein- obat batuk-, kortikosteroid -obat anti radang-, tetrasiklin- antibiotik-, dan diazepam -obat penenang-. Beberapa obat yang dijual bebas juga juga bersifat racun bagi hati apabila dikonsumsi dalam jumlah besar, seperti parasetamol, aspirin atau abat-obat analgesik anti inflamasi lain, dan obat anti kolesterol.
Selain obat-obatan, suplemen pun tidak bisa dikonsumsi secara sembarangan, karena sebagian suplemen dapat merusak liver, seperti:
Zat besi dosis tinggi
Konsumsi zat besi dalam jumlah besar dapat menyebabkna kerusakan liver. Hal ini dikarenakan tubuh tidak dapat membuang kelebihan zat besi sehingga zat besi akan diakumulasi di dalam organ dan jaringan, termasuk liver. Jumlah zat besi yang direkomendasikan per hari adalah tidak lebih dari 45 mg bagi laki-laki dan perempuan.
Vitamin A dosis besar
Sekitar 50-80% vitamin A dalam tubuh disimpan di dalam hati. Karena itulah, konsumsi vitamin A dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan hati. Batas konsumsi vitamin A yang aman bagi orang dewasa adalah 3000 mikrogram perhari.
Sebagian besar obat herbal tidak diuji melalui uji klinis yang memadai seperti halnya obat-obat paten sehingga tidak bisa dipastikan keamanannya terhadap liver apabila dikonsumsi secara terus menerus. Bahkan, beberapa herbal terbukti dapat merusak liver. Karena itu, sebaiknya tetap berhati-hati ketika mengkonsumsi herbal dalam jangka waktu yang cukup lama, pilih obat-obat herbal yang telah dibuktikan secara ilmiah manfaatnya dan obat-obat herbal yang telah tersertifikasi.
6. Rokok
Rokok meningkatkan risiko terkena kanker hati dan menurunkan kemampuan liver untuk mendetoksifikasi racun dalam tubuh. Selanjutnya, dapat menyebabkan liver kita rentan terkena dampak merugikan dari obat-obatan yang kita konsumsi.
7. Makanan dengan kadar garam tinggi
Hampir semua orang tahu bahwa makanan dengan kadar garam tinggi berpotensi menaikkan tekanan darah. Tetapi ternyata tidak sampai di situ saja, makanan asin juga berkontribusi menyebabkan penyakit liver melalui peningkatan tekanan darah. Usahakan untuk membatasi konsumsi garam dalam makanan sehari-hari sehingga tidak melebihi 2300 miligram (sekitar satu sendok teh), mengurangi konsumsi makanan kaleng serta produk-produk olahan seperti sosis, keju olahan, makanan instan, dan makanan cepat saji.
Selain menghindari konsumsi bahan-bahan di atas, salah satu hal yang penting dalam menjaga kesehatan liver adalah dengan berolahraga. Olahraga membantu tubuh membakar kelebihan kalori yang masuk, mengurangi risiko obesitas, meningkatkan kekebalan tubuh, dan melancarkan aliran darah sehingga memperbaiki kerja organ, termasuk liver.
Pada dasarnya, menjaga kesehatan liver tidak jauh berbeda dengan menjaga kesehatan tubuh secara umum. Makanan dan minuman yang membahayakan liver juga membahayakan kesehatan tubuh secara umum. Jadi, bila Anda termasuk orang selalu berhati-hati dengan makanan dan minuman yang membahayakan tubuh secara keseluruhan, insyaAllah, Anda sedang menyelamatkan liver Anda.
Penulis : dr. Liz Marisa
0 komentar:
Posting Komentar