تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS.17:4)
Para ulama berbeda pendapat tentang ayat diatas. Menurut Ikrimah, selain malaikat, manusia dan jin mukmin, yang bertasbih hanya tumbuh-tumbuhan saja. Ibnu Abbas berpendapat bahwa yang bertasbih adalah makhluk yang hidup saja. Al-Qurthuby mengatakan bahwa segala sesuatu bertasbih, termasuk benda mati.
Pendapat ini didasarkan atas banyak hadits, di antaranya adalah sebuah hadits yang menyatakan bahwa Abdullah bin Mas’ud pernah makan bersama Rasulullah Saw. dan mendengar makanan bertasbih.
Abi Dzar Al-Ghiffary juga pernah mendengar kerikil di tangan Rasulullah Saw. bertasbih (mendengung seperti suara lebah). Al-Baghawy dalam tafsirnya Ma’alimut-Tanzil menyebutkan bahwa burung bertasbih ketika berkicau, tanah bertasbih kemudian diam ketika dikotori najis, daun bertasbih sampai putus dari tangkainya, baju bertasbih ketika masih baru dan berhenti ketika sudah usang.
Memang, tasbih benda-benda tersebut belum dapat dipahami oleh manusia di masa itu sehingga Az-Zamakhsyary dalam tafsir Al-Kasysyaaf berpendapat bahwa tasbih mereka hanya berupa lisanul -hal, bukan dengan lidah dan suara.
Tasbih mereka pun diartikan sebagai keberadaan makhluk dan benda-benda itu saja. Ya, keberadaan benda-benda tersebut pada hakikatnya adalah untuk memuliakan Allah Swt.
Pendapat ini banyak dianut sampai sains modern menemukan bukti bahwa semua benda tersebut memang bertasbih dalam arti fisik.
Contohnya adalah ikan. Selama ini kita beranggapan bahwa hanya lumba-lumba yang dianggap sebagai jenis ikan cerdas dan bisa berkomunikasi. Namun demikian, Dr. Shahriman Ghazali (ahli kelautan Universitas Auckland, Selandia Baru) menemukan bukti bahwa semua ikan dapat berbicara satu sama lain.
Ikan mendengus atau berceletuk dengan menggetarkan otot kandung kemih. Semua ikan bisa mendengar, tapi tidak semua bisa bersuara . Ikan Mas mempunyai pendengaran yang baik, tetapi tidak terlalu cakap dalam bervokal.
Ikan bersuara untuk kepentingan berbeda beda, seperti untuk menarik perhatian lingkungannya, untuk menakuti musuhnya, atau untuk bicara pada diri sendiri. Ikan Gurnard memiliki repertoar vokal yang luas dan menghasilkan obrolan yang konstan. Ikan Cod terkenal pendiam dan hanya berbicara ketika mereka sedang berkembang biak.
Nah, karena sains sudah membuktikan bahwa ikan bisa berbicara, logikanya mereka pun bisa bertasbih. Selanjutnya adalah tugas saintis muslim untuk meneliti dan membuktikan bahwa benda-benda ciptaan-Nya yang lain pun memang bertasbih. Wallahu a’lam.(Ir. Bambang Pranggono, MBA)
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS.17:4)
Para ulama berbeda pendapat tentang ayat diatas. Menurut Ikrimah, selain malaikat, manusia dan jin mukmin, yang bertasbih hanya tumbuh-tumbuhan saja. Ibnu Abbas berpendapat bahwa yang bertasbih adalah makhluk yang hidup saja. Al-Qurthuby mengatakan bahwa segala sesuatu bertasbih, termasuk benda mati.
Pendapat ini didasarkan atas banyak hadits, di antaranya adalah sebuah hadits yang menyatakan bahwa Abdullah bin Mas’ud pernah makan bersama Rasulullah Saw. dan mendengar makanan bertasbih.
Abi Dzar Al-Ghiffary juga pernah mendengar kerikil di tangan Rasulullah Saw. bertasbih (mendengung seperti suara lebah). Al-Baghawy dalam tafsirnya Ma’alimut-Tanzil menyebutkan bahwa burung bertasbih ketika berkicau, tanah bertasbih kemudian diam ketika dikotori najis, daun bertasbih sampai putus dari tangkainya, baju bertasbih ketika masih baru dan berhenti ketika sudah usang.
Memang, tasbih benda-benda tersebut belum dapat dipahami oleh manusia di masa itu sehingga Az-Zamakhsyary dalam tafsir Al-Kasysyaaf berpendapat bahwa tasbih mereka hanya berupa lisanul -hal, bukan dengan lidah dan suara.
Tasbih mereka pun diartikan sebagai keberadaan makhluk dan benda-benda itu saja. Ya, keberadaan benda-benda tersebut pada hakikatnya adalah untuk memuliakan Allah Swt.
Pendapat ini banyak dianut sampai sains modern menemukan bukti bahwa semua benda tersebut memang bertasbih dalam arti fisik.
Contohnya adalah ikan. Selama ini kita beranggapan bahwa hanya lumba-lumba yang dianggap sebagai jenis ikan cerdas dan bisa berkomunikasi. Namun demikian, Dr. Shahriman Ghazali (ahli kelautan Universitas Auckland, Selandia Baru) menemukan bukti bahwa semua ikan dapat berbicara satu sama lain.
Ikan mendengus atau berceletuk dengan menggetarkan otot kandung kemih. Semua ikan bisa mendengar, tapi tidak semua bisa bersuara . Ikan Mas mempunyai pendengaran yang baik, tetapi tidak terlalu cakap dalam bervokal.
Ikan bersuara untuk kepentingan berbeda beda, seperti untuk menarik perhatian lingkungannya, untuk menakuti musuhnya, atau untuk bicara pada diri sendiri. Ikan Gurnard memiliki repertoar vokal yang luas dan menghasilkan obrolan yang konstan. Ikan Cod terkenal pendiam dan hanya berbicara ketika mereka sedang berkembang biak.
Nah, karena sains sudah membuktikan bahwa ikan bisa berbicara, logikanya mereka pun bisa bertasbih. Selanjutnya adalah tugas saintis muslim untuk meneliti dan membuktikan bahwa benda-benda ciptaan-Nya yang lain pun memang bertasbih. Wallahu a’lam.(Ir. Bambang Pranggono, MBA)
0 komentar:
Posting Komentar